ilustrasi bermalas-malasan
ilustrasi bermalas-malasan ( BOLDSKY)

Depresi Bisa Dipicu Karena Malas Untuk Melakukan Aktifitas Fisik

24 Agustus 2020 14:53 WIB

SonoraBangka.id - Selama pandemi melanda, menyebabkan banyak perubahan pada aktifitas keseharian kita.

Yang biasanya suka berolahraga diluar, jadi jarang berolahraga karena dituntut untuk tetap tinggal di rumah.

Karena jarang berolahraga, maka alternatif aktifitas yang dilakukan di rumah adalah dengan menatap layar ponsel atau televisi.

Menurut studi baru-baru ini yang diterbitkan di Cambridge Open Engage, bahwa hal itu dapat berdampak pada kesehatan mental kita.

Studi tersebut mengumpulkan data tentang jumlah latihan, waktu menatap layar, dan kesehatan mental lebih dari 3.000 orang yang merupakan mahasiswa, staf, dan alumni Iowa State University mulai tanggal 3-7 April lalu.

Hasil studi menunjukkan, mereka yang sebelumnya memenuhi jumlah aktivitas fisik yang disarankan (150 menit aktivitas sedang, 75 menit aktivitas berat, atau gabungan keduanya) tidak lagi memenuhi persyaratan tersebut.

Menurut penulis studi Jacob Meyer, Ph.D., asisten profesor dan direktur Wellbeing and Exercise Laboratory di Iowa State University, kepada Runner's World, yang dilaporkan oleh para partisipan bahwa mereka memiliki masalah kesehatan mental.

"Orang-orang yang dulunya mengikuti panduan aktivitas fisik sebelum Covid-19 dan mereka yang tidak lagi memenuhi panduan, memiliki gejala depresi lebih tinggi daripada mereka yang terus mengikuti panduan," kata Meyer.

Dimana dalam studi ini, partisipan mengisolasi diri melaporkan waktu menatap layar (screen time) dan waktu duduk mereka rata-rata meningkat 20-30 persen.

Meski hal tersebut memungkinkan, namun tidak jelas apakah waktu di mana mereka seharusnya beraktivitas berubah menjadi kebiasaan menatap layar sepanjang hari.

Kemungkinan menatap layar lebih lama dimungkinkan bagi mereka yang tidak bersosialisasi dan tetap berada di rumah selama pandemi.

 Dibandingkan 562 orang yang waktu menatap layarnya lebih dari delapan jam, mereka yang secara konsisten melaporkan waktu menatap layar kurang dari delapan jam sehari (baik sebelum dan sesudah pandemi) memiliki gejala depresi lebih rendah.

Dari hasil sebuah studi menunjukkan, banyak orang mengurangi aktivitas fisik mereka dan menambah waktu duduk dan menatap layar selama awal pandemi Covid-19 di AS.

Walaupun studi tersebut belum ditinjau oleh peneliti lain, namun Perubahan ini dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih buruk.

"Temuan awal ini menunjukkan upaya mempertahankan aktivitas fisik dan membatasi waktu menatap layar harus dilakukan, juga mengenali potensi efek kesehatan mental jangka pendek dan jangka panjang dari Covid-19," kata Meyer.

Coba kita ubah kebiasaan bersantai dengan yoga, berlari, atau berolahraga di ruang tamu, walaupun kita sedang berada di masa sulit seperti sekarang.

Karena dengan olahraga teratur seperti berlari atau yoga dapat membantu mengurangi depresi dan memperbaiki kesehatan mental kita.

Nah, untuk membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental, kamu bisa targetkan aktivitas fisik sedang selama 150 menit setiap minggunya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Minim Aktivitas Fisik Berisiko Memicu Depresi", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/08/23/114150420/minim-aktivitas-fisik-berisiko-memicu-depresi?page=2.

 

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm