Beberapa orang berpikir diagnosis sindrom iritasi usus besar hanyalah salah satu penyebab dari gangguan pencernaan yang mereka alami.
Mereka seringkali khawatir akan terjadi sesuatu yang lebih serius. Padahal, pemeriksaan tambahan sebenarnya bukan hal yang perlu dilakukan kecuali jika kita mengalami gejala yang semakin memburuk, mulai mengalami penurunan berat badan, kekurangan gizi, atau gejala lain yang mengkhawatirkan.
Hal terpenting yang harus kita lakukan untuk mengelola gejala sindrom iritasi usus besar adalah fokus pada penyebab gejala.
Karena gejala sindrom iritasi usus besar bisa terjadi kapan saja, sebaiknya kita meminta bantuan dokter untuk menemukan rencana perawatan yang tepat. "Cari tahu apa yang menyebabkan gejala, lalu obati akar masalahnya daripada hanya mengobati gejalanya,” katanya.
Menerapkan diet tertentu setelah berkonsultasi dengan dokter terkadang membantu meringankan nyeri kronis yang berhubungan dengan leher dan punggung bawah, fibromyalgia, dan kondisi kronis lainnya.
Biasanya, pola diet yang diterapkan menghindari makanan tertentu, seperti gluten, susu, gula, serta makanan kemasan dan olahan.
Namun, kita perlu berhati-hati saat menerapkan diet tertentu tanpa adanya pengawasan dokter. “Faktanya, beberapa orang melakukan diet ketat yang bisa memicu kekurangan vitamin dan nutrisi,” kata Lee.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Kesalahan yang Bisa Memperburuk Gejala Sindrom Iritasi Usus Besar", Klik untuk baca: https://health.kompas.com/read/2021/01/13/200000168/3-kesalahan-yang-bisa-memperburuk-gejala-sindrom-iritasi-usus-besar?page=all#page2.