SonoraBangka.id - Kepala Seksi Penyuluh Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Irman Hasan menjelaskan, saat ini beberapa komoditi yang tengah dikembangkan Pemprov. Kepulauan Bangka Belitung salah satunya kelapa sawit, harganya membaik, terutama pada bulan Desember 2020 lalu.
"Di tingkat pabrik harganya mencapai kenaikan hingga Rp 1.800 sampai Rp 1.900 tergantung pada pabriknya. Ini juga tergantung dari bobot buah Tandan Buah Segar (TBS) yang dihasilkan. Sesuai standar, semakin berat buah dihasilkan, maka semakin tinggi harga dikelompokkan,"ujarnya.
Selain kelapa sawit komoditas lain seperti lada atau sahang juga mengalami kenaikan yang sama. Peningkatan harga terjadi antara ring Rp 1.000 hingga Rp 2.000 namun, masih terjadi fluktuasi harga. Bahkan yang tadinya di kisaran harga Rp50.000 perkilo, hari Selasa (8/12/2020) di tingkat petani ada yang mencapai Rp60.000 hingga Rp61.000 perkilo, tergantung dari tingkat kekeringan dan kualitas lada yang dihasilkan.
Selain dua komoditas unggulan tersebut, komoditas karet juga ikut membaik karena, harga karet ini tergantung dari kualitas lateks yang dihasilkan.
"Karet ini sebetulnya bukan murah atau tidak laku, ini tergantung dari kualitas lateks. Seharusnya kisaran kualitas rendah ada pada harga Rp 3500-4000 per kilo dan kualitas tinggi bisa mencapai harga Rp 10.000 per kilo. Yang membuat harga rendah dari karet adalah kebanyakan produksi karet yang dihasilkan oleh petani masih mempunyai kadar air yang tinggi," jelasnya.
"Para petani karet terbiasa merendam getah karet yang dihasilkan bahkan sampai dengan dijual sehingga, membuat kadar air terlalu tinggi dan harga tidak maksimal. Seharusnya setelah disadap, langsung dikentalkan tanpa air,"tambahnya.