SonoraBangka.id - Saat menjalani isolasi mandiri, tak jarang timbul rasa cemas, khawatir, atau ketakutan lainnya. Oleh karena itu, selain fisik, kesehatan mental juga perlu diperhatikan.
Ya, memang tidak sedikit orang yang positif covid-19 melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Psikolog Anastasia Sari Dewi pun memiliki beberapa tips menjaga kesehatan mental saat isolasi mandiri.
Nah, dikutip dari Kontan, berikut ini 4 tipsnya.
1. Cukupi kebutuhan fisik
Anastasia menyarankan agar kita mencukupi semua kebutuhan fisik terlebih dahulu.
Hal tersebut termasuk mengkonsumsi makanan dan minuman sehat yang dianjurkan oleh dokter atau jurnal kesehatan.
Selain itu, terapkan selalu protokol kesehatan 5 M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilitas tetap diterapkan secara disiplin.
Anastasia mengatakan, jika kebutuhan fisik sudah terjamin, pikiran akan jauh lebih tenang.
2. Perhatikan pola tidur atau istirahat
Pastikan kecukupan ideal tidur harian tak berubah baik saat Work From Home (WFH) atau ketika aktivitas normal.
Kecukupan tidur juga akan berpengaruh terhadap produksi hormon yang memicu stres.
"Istirahat harus tetap cukup, jangan sampai karena di rumah saja, jadi begadang terus. Pola hidup dan istirahat harus tetap teratur," jelasnya saat dihubungi Kontan, Sabtu (03/07).
3. Lakukan hobi atau coba hal-hal baru
Melakukan hobi atau hal-hal baru diyakini bisa membuat pikiran menjadi lebih nyaman.
Pasalnya, melakukan aktivitas baru atau hal yang disenangi bisa mengalihkan kecemasan dan menurunkan tingkat stres.
Selain itu, kita bisa juga bermeditasi.
"Teknik nafas panjang, bisa dicoba 10 menit-15 menit sehari. Ini berpengaruh sangat bagus untuk mensinkronkan tubuh dan pikiran," kata dia.
4. Jalin komunikasi dengan keluarga dan kolega
Langkah ini perlu dilakukan agar tercipta suasana yang hangat dan tidak merasa sendirian.
Jangan sampai ada kekhawatiran berlebih dan perasaan bahwa kondisi ini membuat kita susah sendiri.
"(Pandemi) ini dialami banyak orang, jangan merasa susah sendiri, ngomel sendiri. Lakukan apa yang bisa dilakukan sekarang. Saling memberikan semangat dan perhatian akan membuat emosi yang menyenangkan," jelas Anastasia.
Lebih lanjut, Anastasia juga menekankan pentingnya memilih tempat isoman yang tepat.
Terutama bagi kita yang sedang menjalani karantina atau isoman di ruang yang tentu lebih sempit.
Idealnya, tempat isoman memiliki akses udara terbuka, bisa masuk sinar matahari, akses keluar masuk lebih mudah tidak perlu melewati ruang keluarga, serta bisa memungkinkan untuk berjemur.
Anastasia juga menyarankan agar kita melakukan aktivitas menulis sebagai terapi untuk mengendalikan kecemasan dan menjaga fokus pikiran.
Masa isoman juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan intropeksi.
Diungkapkan Anastasia, bahwa inilah saat menilai hal-hal yang harus disyukuri, yang realistis untuk dikejar, sampai luka yang perlu ditinggalkan.
Siapa tahu dengan punya banyak waktu untuk diri sendiri, justru banyak beban yang bisa terlepas.