Sejumlah laporan menyebutkan, intensitas menjadi jauh lebih tinggi dan jadwal haid yang sedikit tertunda.
Viki juga menyebut bahwa ada jenis vaksin lain yang memang terbukti memengaruhi hormon perempuan.
Namun biasanya, gangguan itu akan kembali normal setelah bertahan selama 1-2 siklus mentruasi.
"Beberapa orang mengatakan efek vaksin hanya terjadi selama 1-2 bulan saja," tambah dia.
Berdasarkan penuturan Viki, saat divaksin, seseorang akan mendapatkan 'big shock' pada sistem kekebalan tubuh yang akan mempengaruhi horman.
Hal tersebut bisa menyebabkan perubahan siklus menstruasi beserta intensitasnya.
Viki pun menyebut kemungkinan lainnya, di mana seseorang mungkin saja memiliki banyak sel imun di lapisan rahimnya.
Ditambahkan Viki bahwa, vaksinasi covid-19 tidak akan berdampak permanen pada kesuburan perempuan atau menyebabkan kemandulan.
Sehingga, sistemnya juga ikut terpengaruh ketika vaksin masuk ke tubuh.