Mulai dari pilihan materi yang lengkap, ada cara-cara mudah, bisa diulang-ulang pembelajarannya, waktunya belajar fleksibel, konsultasi dengan tim guru profesional, dan tampilannya yang variatif mendorong minat anak belajar.
Bahkan, bisa mendorong minat belajar di luar materi kurikulum kelasnya, lho.
“Hal yang penting itu kita mencoba untuk membuat anak senang belajar dulu. Artinya, kita tidak menunggu dan membatasi anak-anak belajar. Itu sih, harusnya peran aplikasi,” ujar Tony Siahaan, Founder dan Direktur Operasional aplikasi Klassku.
Namun, meski banyak keunggulannya, aplikasi belajar online cenderung kurang interaktif.
Nah, di sanalah ibu punya peran agar bantuan aplikasi berjalan optimal.
Diungkapkan Tony bahwa, aplikasi ini bukan membantu anak belajar saja. Tapi dengan aplikasi ini, anak dan ibu bisa sama-sama belajar.
Jadi aplikasi ini memberikan direction, Ini lho bu, begini cara ngajarinnya. Kurang lebih seperti itu. Jadi aplikasi tidak akan membantu tanpa kehadiran orangtua yang mau belajar.