Hal yang serupa juga dikatakan oleh Training and Technical Engineer Motul Indonesia Rialdy Fasha. Rialdy menjelaskan, setiap oli mesin memiliki grade kualitas yang berbeda-beda dari mineral, yakni semi dan full sintetik.
Dengan sering ganti-ganti merek oli pada mobil, akan ada beberapa dampak buruk yang timbul pada mobil tersebut.
"Salah satunya dapat berpengaruh terhadap performa dan proteksi pada mesin, antara lain bisa kerusakan pada seal, umur mesin yang lebih singkat dan lainnya," ujar Rialdy.
Di samping itu, Rialdy menambahkan, setiap oli memiliki zat aditif yang berbeda-beda, kalau terlalu sering diganti dengan merek yang berbeda, maka akan ada sisa pelumas sebelumnya yang bercampur oli baru.
"Jika terus dilakukan seperti itu, maka aditif oli yang terdapat pada mesin bisa terjadi perbedaan unsur senyawa yang mengakibatkan reaksi kimia pada mesin," ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Sering Ganti Merek Oli Dapat Merusak Mesin Mobil?", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/03/110100015/benarkah-sering-ganti-merek-oli-dapat-merusak-mesin-mobil-?page=all#page2.