SonoraBangka.id - Sangatlah penting untuk membicarakan topik menstruasi pada anak di saat mereka sudah menunjukkan tanda-tanda pubertas.
Sayangnya, melekatnya budaya tabu untuk membicarakan masalah menstruasi membuat banyak ibu kesulitan untuk membicarakan topik ini pada anak-anaknya.
Padahal, psikolog Anna Surti Ariani, SPsi, MSi, mengatakan, kekurangan informasi soal menstruasi dan kesehatan reproduksi itu bisa menurunkan kualitas hidup seorang anak perempuan.
"Maka, ibu yang tidak pernah memberikan informasi terkait menstruasi kepada anak perempuannya sudah dianggap melakukan kekerasan secara nonverbal," kata Anna dikutip dari Kompas.com, Senin (21/06).
Meski membicarakan terkait topik ini dinilai cukup sulit, tetapi Sahabat NOVA tidak perlu khawatir.
Anna memberikan beberapa tips yang dapat dicoba ibu untuk dapat memberikan informasi terkait menstruasi pada anak.
Bicara soal menstruasi tidak tabu
Di banyak budaya, termasuk Indonesia, pembicaraan tentang menstruasi mungkin masih menjadi hal yang tabu.
Sebab, pembicaraan tentang menstruasi penting untuk meningkatkan kesehatan reproduksi.
Ibu sebagai sumber informasi
Anna mengatakan bahwa ibu adalah sumber informasi yang paling diharapkan anak untuk memberikan pengetahuan mengenai menstruasi dan kesehatan reproduksi.
Karenanya ibu harus membekali dirinya dengan pemahaman yang tepat, serta mampu membedakan mana yang fakta dan mitos terkait topik ini.
"Ibu juga perlu membekali dirinya dengan cara berkomunikasi tentang menstruasi supaya anak mudah mengerti informasi yang diberikan," tambahnya.
Lakukan berulang kali
Jangan pernah berpikir kalau topik mengenai menstruasi hanya bisa dibicarakan dalam satu kali pertemuan saja.
Ibu juga perlu menyesuaikan topik ini dengan usia anak agar dapat memberikan informasi yang tepat dan mudah dimengerti.
Bersikap positif
"Ibu harus bersikap positif saat memberikan informasi dan menahan diri jika anak membuat tanggapan yang menjengkelkan," ungkapnya.
Setiap anak memiliki karakteristik dan daya tangkap yang berbeda.
Sehingga, ibu perlu bersikap positif dan bersabar jika anak mulai memunculkan respons yang tidak terlalu baik.
Mengingat, isu-isu pubertas, termasuk menstruasi ini bisa menjadi menjadi topik yang sangat sensitif bagi anak-anak maupun remaja.
Banyak bertanya dan berdiskusi
Selain itu, kita juga bisa berbagi pengalaman privat sebanyak-banyaknya secara positif mengenai menstruasi.
"Apabila ibu belum siap menjawab pertanyaan dari anak, katakan bahwa kita memerlukan waktu berpikir dulu. Setelah itu, cari informasi yang tepat untuk menjawabnya," tuturnya.
Jelaskan secara konkret
Bila kita tidak memiliki banyak kemampuan untuk menjelaskannya dalam kata-kata atau mungkin anak masih kebingungan.
Dianjurkan untuk menjelaskannya pembicaraan menstruasi ini secara konkret misalnya melalui gambar anatomi tubuh sederhana.
"Kita juga bisa mempraktikkannya langsung dengan mengajarkan cara memakai pembalut yang benar, bagaimana menempelkannya di celana dalam, dan cara membersihkan pembalut," jelasnya.
Jelaskan juga ke anak laki-laki
Topik mengenai menstruasi ini tidak hanya penting bagi anak perempuan, tetapi juga pada anak laki-laki.
Tujuan membicarakan ini pada mereka adalah supaya dapat lebih memahami dan menghormati perempuan yang sedang menstruasi.
Pengetahuan tentang menstruasi ini diharapkan membuat anak laki-laki tidak mengejek atau mempermalukan anak perempuan yang sedang menstruasi, melainkan dapat membantu.
Diungkapkan Anna, bahwa bantuan bisa dengan ikut menutupi rok teman perempuannya yang sedang mengalami kebocoran saat menstruasi atau memberikan minuman hangat untuk teman yang lesu karena menstruasi.