Ilustrasi pola hidup sehat
Ilustrasi pola hidup sehat ( freepik.com/ schantalao )

Hidup Berdampingan dengan Covid-19? 2 Hal ini Harus Tetap Dilakukan

23 Oktober 2021 13:51 WIB

SonoraBangka.id - Di masa pandemi Covid-19 yang belum dapat diprediksi kapan berakhirnya, menuntut kita untuk terus melanjutkan aktifitas di tengah keterbatasan saat ini.

Melihat situasi ini, yang kita butuhkan untuk tetap bertahan ditengah pandemi adalah kemampuan untuk beradaptasi.

Beradaptasi di tengah pandemi dilakukan dengan mengubah perilaku, cara pandang, dan beradaptasi dengan kebiasaan baru agar dapat hidup berdampingan dengan Covid-19.

Salah satu cara untuk memulai hidup berdampingan dengan Covid-19 adalah dengan menjalankan vaksinasi dan terus melaksanakan protokol kesehatan.

Hal inilah yang disampaikan oleh dr. Lula Kamal M,Sc seorang ahli dalam Pemerhati Kesehatan, Public Figure, dan Tim Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 dalam webinar “Mungkinkah Kita Hidup Berdampingan dengan Covid-19” yang diselenggarakan Allianz Life Indonesia, Kamis (21/10/21).

"Vaksinasi ini tambahan sebetulnya, tetap saja 5M yang menjadi utama. Namun, ini menjadi satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan," ujar dr. Lula Kamal.

"Memakai masker dobel, akan melindungi kita 85%, kalau maskernya cuma 1 ya cuma 60%. Jaga jarak melindungi kita sampai 85%. Ditambah dengan vaksinasi, semua itu akan melindungi kita dari Covid-19. Kemungkinan untuk kena itu kecil," jelasnya.

Berbicara mengenai vaksinasi, dr. Lula Kamal menerangkan soal butuh atau tidak booster vaksin. Terlebih kini banyak orang yang ketakutan antibodi menurun.

Padahal, menurut dr. Lula, antibodi yang menurun tersebut adalah suatu hal yang wajar. Ia pun mengibaratkan antibodi sebagai tentara.
 
"Belum butuh (booster). Kalau tenaga kesehatan ya karena ketemu terus dengan musuhnya (Covid-19)."

"Yang penting disini adalah pola hidup sehat. Booster butuh nggak buat tahun depan? Sebagian penelitian disebutnya enggak. Covid ini mutasinya nggak secepat flu. Terlebih jika si obat datang, selesai sudah (pandeminya)," ujar dr. Lula Kamal.

"Antibodi ini pasti turun. Enam bulan pasti turun. Misalnya, di tubuh kita ada tentara. Antibodi itu tentara. Tentara kalau nggak ketemu musuhnya, ya si tentara balik ke markas."

"(Antibodi) menurun, iya. Tapi, nggak hilang. Tubuh kita punya sel memori. Kalau ada musuh datang, sel memori bisa membuat antibodi. Jadi, dalam 24 jam, tubuh kita bisa membuat antibodi."

"Sama seperti virus corona, sel memori juga bermutasi. Ia bermutasi lebih baik dan lebih hebat. Jadi, kena Covid model apapun, si sel memori lebih pintar sehingga menghasilkan antibodi yang lebih bagus juga di tubuh," kata dr. Lula Kamal.

dr. Lula Kamal pun memberikan tips agar sel memori untuk bermutasi dengan baik, yakni dengan cara menerapkan pola hidup sehat.

"Sisi baik pandemi itu kita jadi olahraga, makan sehat, dan istirahat cukup," ucap dr. Lula Kamal.

Menurutnya, makan haruslah seimbang, yakni harus terdapat karbohidrat, protein, dan lemak.

"Kalau seperti diet keto yang mengurangi karbohidrat dengan jumlah banyak, itu disarankan bukan untuk selamanya. Paling untuk 2-3 bulan saja. Apalagi seperti tiger diet yang hanya makan daging-dagingan saja.

"Daging itu protein. Jika protein menumpuk, larinya ke ginjal dan bisa bermasalah di sana. Dan "diet" yang paling benar adalah ada karbo, protein, lemak."

"Kurangi pula gula, garam, lemak, dan kopi. Kopi ini agak tricky sih. Kopi 2 cangkir sehari ini bagus untuk jantung, dengan catatan kopi hitam tanpa gula. Tapi, untuk yang mempunyai maag atau yang sensitif terhadap kopi seperti merasakan deg-degan hebat, tidak disarankan."

"Kopi kekinian itu nggak dihitung kopi ya. Ini masuk ke gula."

Webinar “Mungkinkah Kita Hidup Berdampingan dengan Covid-19” yang diselenggarakan Allianz Life Indonesia.

Kemudian, olahraga harus dilakukan 3x seminggu dan durasi waktu yang baik adalah 1 jam.

"Olahraga harus teratur dan terukur. Sesuaikan dengan umur dan tubuh. Minimal 3x seminggu dan durasinya minimal 30 menit dan boleh dipecah dalam 1 hari. Sepuluh menit pertama, lalu kedua, dan ketiga."

"Nggak boleh di bawah 10 menit (per hari). Olahraga 30 menit pertama cuma bakar gula darah. Lalu, 30 menit setalhnya baru bakar lemak. Optimalnya olahraga 1 jam," jelas dr. Lula.

Lalu, soal istirahat, dianjurkan tidur 6-8 jam tidur pulas.

"Tidur pulas seperti apa? Yang benar-benar tertidur tanpa dikit-dikit bangun. Tubuh kita butuh melatonin. Secara alamiah, puncak melatonin diproduksi tubuh itu jam 9-11 malam. Jadi, jam 9 sudah siap-siap tidur."

"Kurang tidur juga bisa membuat kita gemuk. Kenapa? Karena kurang tidur membuat hormon grelin bangun sehingga membuat kita menjadi lapar."

Dan rangkaian terakhir untuk pola hidup sehat adalah dapat mengelola stres dengan baik.

Pandemi seperti sekarang ini membuat banyak orang dilanda kecemasan, kepanikan, keadaan yang berubah drastis, dan berujung tercetusnya stres pada tubuh.

Menurut dr. Lula Kamal, cari kesibukan untuk pelepasan stres, seperti hobi, olahraga, berkebun, memasak, dan lain sebagainya yang membuat tubuh kita menjadi tenang.

Selain itu, perlu juga melindungi diri dan anak dengan menggunakan asuransi kesehatan seperti Hospital & Surgical Care Premier Plus dari Allianz Indonesia.

Hospital & Surgical Care Premier Plus (HSCPP) dari Allianz Indonesia merupakan asuransi kesehatan tambahan dari produk asuransi jiwa unit link dengan plus pilihan plan, plus manfaat, dan juga plus layanan.

Produk ini memberikan manfaat pembayaran biaya perawatan rumah sakit sesuai tagihan.

Pilihan plan yang bisa diambil juga beragam, mulai dari plan rawat inap hanya di Indonesia, maupun sampai rawat inap di luar negeri.
 Adapula manfaat rawat jalan dengan bermacam-macam fitur baru seperti terapi kesehatan mental, vaksinasi, imunisasi, pemeriksaan kesehatan (medical check-up), konsultasi ahli gizi, perawatan gigi.
 
Manfaat rawat gigi memberikan perlindungan pencegahan, perawatan gigi dasar, perawatan gigi kompleks hingga penggantian gigi palsu semakin melengkapi produk ini.

Serta manfaat produk HSCP Plus untuk ibu, yakni manfaat kehamilan, persalinan dan nifas dengan ketentuan tanpa masa tunggu selama Nasabah tidak dalam keadaan hamil saat polis mulai berlaku.

Bagaimana dengan Covid-19? Apakah tertanggung juga?

Asuransi kesehatan Allianz mengcover Covid-19. Pada produk terbaru Allianz Hospital & Surgical Care Premier Plus (HSCP Plus), Tertanggung yang harus dirawat inap karena Covid-19 dapat dicover dalam manfaat utama rawat inap.

Apabila gejala Covid-19 termasuk gejala ringan sehingga tidak perlu dirawat inap, maka dapat ditanggung dalam manfaat tambahan rawat jalan.

Pada manfaat pilihan rawat jalan terdapat juga manfat Medical Check Up (MCU) yang dapat digunakan untuk melakukan check up seperti: swab antigen, cek gula darah, kolesterol, dll.

Dan ada juga fitur terapi kesehatan mental yang semakin relevan di masa pandemi berdasarkan data WHO yang menunjukkan peningkatan kasus gangguan kesehatan mental di sejumlah negara sejak pandemi Covid-19.

Nah, fitur-fitur tersebut memberikan Nasabah kebebasan untuk memilih plan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan risiko kesehatan yang mungkin terjadi.

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm