( Ist)

Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Disperindag Babel Bentuk Pasar Lelang Komoditas

17 November 2021 08:37 WIB

SonoraBangka.id - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memiliki aneka ragam komoditas hasil pertanian. Untuk menjual hasil pertanian dan meningkatkan kesejahteraan para petani, pemerintah provinsi melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Babel membentuk pasar lelang komoditas.


Pasar lelang komoditas di bentuk bertujuan untuk efisiensi mata rantai perdagangan, membentuk harga yang transparan antara penjual dengan pembeli dan membangun bisnis dan memperluas jaringan usaha bagi para petani sehingga bisa mensejahterakan para petani.


Dengan tujuan tersebut, Disperindag Provinsi Babel bersama dinas, lembaga, perusahaan dan kelompok tani mengelar pertemuan rapat kordinasi teknis pasar lelang komoditas, Selasa (16/11/21) di ruang rapat Tanjung Pendam Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.


Kepala Disperindag Babel, di wakili Sekdis Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Babel Deki Susanto pada saat membuka kegiatan tersebut menjelaskan, yang melatar belakangi adanya pasar lelang komoditas karena provinsi Babel saat ini terkenal memiliki potensi sumber daya alam sangat yang sangat melimpah dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Jika hal tersebut dikembangkan dengan perencanaan dan pelaksanaan yang tersistem serta terkelola dengan baik maka akan memberikan nilai perekonomian yang sanga luar bisa bagi Provinsi Babel.


Salah satu komoditas yang tekenal provinsi Babel dikancah internasional, kata Dia adalah logam timah dan hasil pertanian berupa lada yang dikenal dengan muntok white pepper. Oleh sebab itu lada muntok white pepper saat ini merupakan pengekspor terbesar keluar negeri, dimana lada Babel sangat diminati oleh buyer di luar negeri karena memiliki keunggulan dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh daerah atau negara lain, keunggulan tersebut menurutnya adanya kandungan pepperin dan minyak atsiri yang terbaik, diatas rata-rata komoditi lada yang dihasilkan oleh daerah atau negara lainnya.


Menurut Sekdis, sistem perdagangan lada selama ini kurang mampu memberikan dampak kesejahteraan yang baik kepada petani maupun masyarakat Babel, hal ini disebabkan harga komoditi lada mengalami fluktuatif dimana seringkali harga lada tidak sebanding dengan biaya pokok produksi yang dikeluarkan oleh petani, oleh sebab itu pihaknya bersama dengan dengan pemerintah kabupaten dan kota beserta seluruh stakeholder terkait, didukung oleh Bappebti berupaya memformulasikan suatu mekanisme perdagagangan alternativ yaitu membetuk pasar lelang komoditas di Babel.


“dengan adanya pertemuan teknis ini diharapkan agar seluruh stakeholder terkait agar mendukung serta bersama sama menyusun terciptanya pasar lelang komoditas yang bisa memberikan keuntungan kepada semua pihak baik itu petani maupun pelaku usaha,” katanya.


Sementara itu untuk penyelenggaraan pasar lelang komoditas tersebut lajut Sekdis, pemerintah Provisi Babel menunjuk koperasi petani lada sebagai calon pengelola pasar lelang komoditas, oleh karena itu koperasi petani lada diharapkan mampu membangun kerjasama yang baik dengan pelaku usaha maupun petani sehingga dapat menjadi pengelola pasar lelang yang terpercaya.


“peran serta pemerintah kabupaten dan kota sangat dibutuhkan dalam penyelenggaraan pasar lelang komoditi dengan mendukung penyediaan komoditas melalui pembinaan kepada petani lada serta melakukan promosi terkait proses pasar lelang komoditas,” ujarnya.


Di bentuknya pasar lelang komoditas di Bangka Belitung, dirinya juga berharap kepada semua pihak untuk turut mendukung lembaga tersebut, khususnya pihak dari Bappebti selaku badan yang ditugaskan pemerintah untuk membentuk, mengawasi dan membina pasar lelang.


“besar harapan saya kepada Bappebti selaku badan yang ditugaskan pemerintah untuk membentuk, mengawasi dan membina pasar lelang agar dapat mendukung terbentuknya pasar lelang komoditas yang ada di Babel serta para peserta agar dapat memberikan masukan dan saran yang bersifat membangun agar terlaksananya pasar lelang komoditas yang dicita-citakan oleh seluruh masyarakat Babel,” ungkap Deki Susanto kepada peserta yang hadir.


Di tempat yang sama, Pimpinan Cabang BGR Babel M. Dhanny sangat mendukung serta memberikan presiasi terhadap pembentukan pasar lelang komoditas itu, karena menurutnya dengan adanya pasar lelang ini nantinya semua komoditas yang ada di Babel dapat dilakukan lelang, terutama komoditas lada, mengingat harga lada yang naik turun.


“Pembentukan Pasar lelang Komiditas ini sangat bagus, sangat menarik karena meningkatkan harga jual komoditi pertanian yang ada di Babel, terutama hasl komoditas petanian lada kaena lada sementara ini naik turun harganya. Dengan adanya pasar lelang komoditas ini lada Babel akan bisa bersaing di dunia internasional,” katanya.


Selain itu dengan adanya pasar lelang komoditas, tentunya akan terjadi penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor, termasuk sektor pasar itu sendiri maupun penyelenggara dan pasar lelang akan di awasi oleh Bappebti dengan harga yang transparan dengan sisem digitalisasi.


Menangapi pembentukan pasar lelang tersebut, Direktur Operasional PT. Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Agung menegaskan, pelaku pasar lelang baik penjual atau pembeli harus menjadi anggota, setalah itu bentuk pasar lelang itu sendiri nantinya bisa mengatur dan tidak memberatkan dan ketika mengajukan sebagai penjual harus ditelusuri keberadaanya, termasuk lahan pertanian dan SDM pertaniannya.


Menurutnya untuk menjadi pasar yang berintegritas, tidak ada main harga dan main mata. Sementara untuk integritas keuangan pihak penjual dan pembeli harus menaruh jaminan, tujuannya agar tidak terjadi kerugian apabila terjadi hal-hal yang tidak dinginkan, misalnya pas terjual barangnya tidak ada, kulitasnya kurang baik.


Untuk menambah wawasan para peserta dan tamu undangan, pertemuan rapat koordinasi teknis pasar lelang komoditas mengudang narasumber Kepala Biro SRG dan PKL Pembinaan dan Pengawasan Bappebti Kemendag RI Widiastuti, dengan tema yang di sampaikan mengenai Kebijakan Pasar Lelang Komoditas dan narasumber yang kedua yaitu dari Kepala Bidang Sarana Perdagangan dan Pengembangan Ekspor Disperindag Babel Moch Nasirin Yusuf, serta di moderatori oleh Mardian AZ, SAN, M.Si.(rls)

SumberDisperindag Babel
PenulisEdwin
EditorEdwin
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm