2. Turunnya kemampuan kognitif
Mikronutrien bisa berpengaruh pada kognitif manusia.
Jika kebutuhan mikronutrien kurang, anak bisa mengami penurunan intelegensia, konsentrasi, daya ingat, dan prestasi.
Bahkan, anak jadi mudah lelah dan tak terlalu aktif.
3. Berisiko terserang penyakit kronis
Selain itu, saat anak menjadi dewasa, mereka berisiko terkena penyakit tak menular, seperti diabetes, kardiovaskulasr deasese, atau autoimun.
"Kemudian waktu pubertas juga bisa terganggu," tambah Florentina.
Florentina pun mengatakan bahwa mikronutrien sangat penting untuk tubuh kita.
"Sesuatu yang kecil seperti mikronutrien tapi dampaknya luar biasa," tambahnya.
Pemenuhan gizi dari buah merupakan hal yang penting yang harus dijaga sejak anak di dalam kandungan hingga sang anak tumbuh dewasa.
Florentina mengatakan buah dapat diberikan kepada bayi sejak usia 6 bulan sebagai makanan tambahan.
"Buah yang diberikan juga harus bervariasi agar vitamin dan mineral yang diperoleh beragam serta anak tidak bosan. Pisang adalah salah satu buah yang tinggi mikronutrien yaitu kalium, karbohidrat, serat, vitamin C dan lainnya," pungkasnya.
Yuk, mulai sekarang ajari anak untuk menyukai buah-buahan.