Yap untuk diketahui sebelumnya, 'Pajeromon' adalah sebuah kritik keras nan pedas dari Rollfast yang berbicaara tentang fenomena Ajik (Oom-Oom) di Bali, tempat mereka bernaung.
Dengarkan versi orisinal dari 'Pajeromon' di bawah:
Sehingga, bukan tanpa alasan bagi Prontaxan untuk memilih lagu ini sebagai "korban" paling mutakhir dari mereka untuk digubah ulang.
Jatuh di tangan Prontaxan, pesan galak dari lagu ini cenderung menjadi lebih ramah untuk diterima bagi telinga maupun (badan) setiap pendengar untuk bergoyang.
"Lagu ini [Pajeromon] kan bentuk sindiran keras dari Rollfast untuk menanggapi fenomena dan kebiasaan jelek dari Ajik-Ajik. Dari situ, kami menerjemahkan karakter Ajik-Ajik tersebut melalui beat dan warna musik yang berubah-rubah," tegas Prontaxan melalui rilis pers.
"Sesuai lah dengan karakter Ajik-Ajik tersebut, ngotot, tapi penuh inkonsistensi. Mau berubah-rubah, terserah dia," pungkas Prontaxan.