SonoraBangka.id - Mencintai diri sendiri adalah cara kita untuk lebih menghargai, memperlakukan, dan menerima diri sendiri dengan baik, tanpa merugikan orang lain.
Ya, kesadaran akan pentingnya self-love atau mencintai diri sendiri sudah mulai digaungkan oleh banyak orang.
Pasalnya, mencintai diri sendiri merupakan salah satu aspek penting untuk menjaga kesehatan mental kita.
Apalagi, selama pandemi kita terlalu sibuk memikirkan segala hal yang tidak pasti, sehingga membuat kita lupa bahwa diri kita berharga.
Belum lagi, tanggung jawab yang kita emban selama masa pandemi ini bisa lebih berat.
Untuk perempuan, kita yang memiliki anak harus punya waktu ekstra membimbing anak sekolah online sambil melakukan work from home, masak, dan lain-lain.
Hal tersebut sangatlah mungkin memicu kita merasa stres hingga berada dalam bayang-bayang depresi.
Lantas, apa perbedaan stres dan depresi sendiri? Apakah keduanya berhubungan erat?
“Depresi itu masuknya ke dalam kategori gangguan suasana hati, di mana individu yang mengalami gangguan tersebut, yang mendominasi perasaan atau suasana hatinya adalah mood depressed atau tertekan, sehingga rasanya sedih terus-terusan tanpa ada faktor pemicu,” ujar Ayoe Sutomo, M.Psi., penulis buku parenting sekaligus psikolog anak, remaja, dan keluarga.
Ayoe juga menambahkan, saat kita mengalami depresi, kita akan tetap merasa sedih walaupun sudah melakukan hal-hal yang seharusnya menyenangkan.
Selain itu, depresi tak hanya berkaitan dengan perubahan suasana hati saja, menurut Ayoe, kita bisa mengalami berbagai perubahan fisik.
“Sulit tidur atau tidur terus menerus, nafsu makannya jadi banyak banget atau tidak ada nafsu makan sama sekali, kemudian kehilangan minat untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang disukai. Agak melangkah lebih dalam lagi, kehilangan pemaknaan akan hidup, merasa bahwa hidup ini sudah tidak bermakna, sehingga ujungnya punya pemikiran untuk mengakhiri hidup,” jelasnya.
Lebih lanjut, perasaan depresi yang dirasakan selama dua minggu atau lebih sebaiknya dikonsultasikan dengan profesional atau meminta bantuan lebih dulu dari orang-orang terdekat.
Maka dari itu, konsep self-love atau mencintai diri sendiri dengan cara yang benar dan tepat bisa menjadi salah satu cara kita memperbaiki kualitas diri dan juga mental kita.
“Ketika kita belajar mencintai diri sendiri kita belajar untuk memiliki welas asih terhadap diri kita. Maka ketika ada masalah yang datang kita bisa filter dulu, walaupun tetap butuh yang namanya support system, lingkungan itu sangat-sangat memberikan support,” kata Ayoe.
Lalu, bagaimana cara kita mencintai diri sendiri dengan tepat?
“Pertama kita belajar dulu untuk menerima kondisi diri, ketika kita mampu menerima diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Berhenti membandingkan diri kita dengan orang lain, sehingga kita bisa memberikan pengampunan serta maaf ke diri kita kalau berbuat salah. Di situ lah kita mulai belajar untuk mencintai diri kita, Enggak apa-apa bikin kesalahan sekali, dua kali, itu manusiawi,” terang perempuan berhijab ini.