Akan tetapi, sambung Zulhas, saat ini terjadi kesenjangan antara konsumsi dan kemampuan nasional menyiapkan ketersediaan energi.
"Kebutuhan BBM kita per hari 1,6 juta barel, sementara produksi hanya 0,6 juta barel. Artinya kita impor minyak mentah dan BBM per hari 1 juta barel," ujarnya.
Begitu juga dengan elpiji, di mana per tahun kebutuhannya mencapai sekitar 8 juta ton. Dari besaran ini, hanya dipenuhi oleh produksi domestik kurang dari 1 juta ton. "Karena itu, hingga tak kurang dari 7 juta kita harus impor,' ucap Zulhas.
Bahkan Zulhas mengungkapkan, semua impor energi, terutama minyak dan elpiji sangat menguras devisa.
"Beban subsidi energi ini memberatkan kita semua. Bapak Presiden sudah lima kali bicara dengan sangat prihatin," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mendag Zulhas Usulkan Subsidi BBM Diberikan untuk Warga Miskin", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/08/15/190000026/mendag-zulhas-usulkan-subsidi-bbm-diberikan-untuk-warga-miskin?page=all#page2.