SonoraBangka.id - Biasanya tubuh kita akan mudah merasa gerah dan berkeringat saat cuaca panas, yang berujung pada bau tidak sedap.
Sering kali membuat diri kita merasa minder dan tak nyaman.
Hal ini sebenarnya dapat dihindari dengan mengenakan pakaian yang menyejukkan, dengan bahan yang menyerap keringat.
Bahan pakaian yang menyerap keringat dan cepat kering seperti katun, linen, rayon, dan polyester dapat membantu mengurangi bau apek pada baju saat cuaca panas.
Selain itu, hindari bahan pakaian yang terlalu tebal dan ketat karena dapat memperburuk kondisi tersebut
Nah, berikut ini, bahan kain yang tidak cocok digunakan saat cuaca panas yang perlu diketahui oleh kita sebagai penduduk negara tropis.
Kain yang seharusnya tak digunakan ketika panas
Poliester
Meski kainnya sangat tahan noda dan tahan lama, poliester juga merupakan mimpi buruk bagi orang yang banyak berkeringat.
Ditenun atau dirajut dari benang atau benang poliester, membuat kain poliester menjadi tahan air, dan sulit menyerap kelembapan.
Artinya, mengenakan poliester akan membuat tubuh terjebak dalam ruang hampa keringat diri sendiri sepanjang harinya.
Rayon
Rayon atau kain buatan yang terbuat dari campuran katun, bubur kayu, dan serat alami atau sintetis lainnya ini memang dikenal tipis, membuatnya ringan dan mencegahnya menempel pada tubuh.
Namun, karena terbuat dari serat sintetis seperti poliester, kain ini lebih cenderung menolak, bukan menyerap air.
Denim
Mengenakan hot pants denim di pantai saat udara panas mungkin terlihat imut.
Namun perlu diingat, denim adalah kain kelas berat tidak menyerap keringat atau melar.
Wol
Membungkus diri dengan wol jelas bukanlah pilihan baik saat cuaca panas.
Kain wol ringan tertentu, mungkin memang diberi nama 'wol musim panas' sehingga cukup baik saat dikenakan pada cuaca panas.
Namun, wol sebenarnya berasal dari polyester, sehingga dapat menjebak kelembapan dan mencegah ventilasi.
Kulit Selain menghindari kulit karena alasan lingkungan, kulit bukanlah item fashion yang cocok untuk dikanakan saat panas.
Nilon
Nilon merupakan kain yang cukup dingin saat cuaca panas, namun, menolak air.
Meskipun mungkin biasa digunakan dalam pakaian olahraga karena kemampuannya yang menyerap keringat, tahan terhadap abrasi dan makeup yang cepat kering, bahan ini mempertahankan bau, dapat menyebabkan gesekan, dan memiliki kemampuan bernapas yang sangat rendah.
Akrilik
Mirip dengan nilon, akrilik merupakan bahan sintetis, panas dan abrasif.
Menurut produsen pakaian Sewport, akrilik memiliki kemampuan menyerap kelembapan yang tinggi, menahan air, dan sangat elastis.
Namun, komposisi polimer poliakrilonitril sintetis membuatnya menjadi salah satu kain dengan kemampuan bernapas terburuk di dunia.
Berikut beberapa tips agar baju tidak bau saat panas:
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053800251/bikin-bau-keringat-6-bahan-baju-ini-anti-digunakan-saat-cuaca-panas?page=all