Setelah doa selesai, barisan tamu mulai menikmati hidangan bersama.
Tradisi Nganggung ini bukan sekadar membawa makanan, melainkan juga membawa kebahagiaan dan kedekatan sosial antar warga masyarakat Melayu Bangka Belitung.
Dalam setiap hidangan yang dibagikan, terjalin nilai-nilai kebersamaan dan keharmonisan yang menjadikan tradisi ini sebagai bagian tak tergantikan dalam budaya mereka.
Awal Mula Maulid Nabi Dirayakan
Sejarah Maulid Nabi memiliki banyak versi dan pendapat yang berbeda mengenai siapa yang pertama kali mengadakan seremoni peringatan Maulid Nabi.
Para ulama sejarah Islam, baik yang dari kalangan salaf (klasik) maupun khalaf (kontemporer), memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai asal usul peringatan Maulid Nabi.
Dalam buku 'Sejarah Maulid Nabi' oleh Ahmad Sauri, seperti dilansir situs NU, sejarah Maulid Nabi sudah dilakukan oleh masyarakat Muslim bangsa Arab sejak tahun kedua hijriah.
Catatan tersebut merujuk pada Nuruddin Ali dalam kitabnya Wafa'ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa.
Dalam catatan tersebut juga dijelaskan, Khaizuran (170 H/786 M) yang merupakan ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid datang ke Madinah dan memerintahkan penduduk mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi.
Dari Madinah, Khaizuran juga menyambangi Makkah dan melakukan perintah yang sama kepada penduduk Makkah untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.