Tudung saji ini, pada zaman dahulu, terbuat dari daun mengkuang atau daun purun, dan ada yang berbentuk mirip masjid atau candi.
Namun, saat ini, banyak yang menggunakan tudung saji berbahan plastik.
Makanan yang sudah disusun dengan cermat kemudian dibawa ke lokasi pertemuan, dan ada beberapa cara yang biasa digunakan.
Dulang atau talam dapat diangkat di atas telapak tangan hingga setinggi bahu.
Alternatif lain adalah dengan menjungjung dulang atau talam di atas kepala.
Ada juga yang membawanya dengan cara menyangga di atas bahu atau sebelah tangan dengan jari terbuka sejajar di atas kepala.
Sebelum makanan tiba di lokasi pertemuan, ada beduk atau takok-takok yang memukul dengan irama khusus.
Ketika dulang atau talam tiba, mereka diatur dalam barisan dengan yang datang lebih awal berada di barisan depan.
Tamu kehormatan seperti pejabat, penghulu, lurah, pemuka agama, dan guru duduk di barisan paling depan, sedangkan anak-anak duduk di barisan belakang.
Sebelum menyantap hidangan, penghulu atau pemuka agama membacakan doa.