Ilustrasi kendaraan listrik.((Dok. Shutterstock/Sopotnicki))
Ilustrasi kendaraan listrik.((Dok. Shutterstock/Sopotnicki)) ( KOMPAS.COM)

Pertamina Pastikan Untuk Bangun Ekosistem EV dari Hulu ke Hilir

3 Desember 2023 21:58 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah PT Pertamina melalui anak usaha Pertamina New Renewable Energy (NRE) memastikan bakal membangun ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dari hulu ke hilir di RI.

Kepastian tersebut diungkapkan langsung oleh Direktur Utama Pertamina NRE, Dannif Danusaputro dalam sesi diskusi bertema 'E-Mobility: Balancing Sustainability and Growth in Critical Supply Chains' di Paviliun Indonesia COP28 Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (1/12/2023).

"Kami akan menjadi pemain utama dari infrastruktur, pengisian daya dan seluruh proses rantai pasok kendaraan listrik," ujar Dannif dikutip dari keterangan pers, Minggu (3/12/2023).

Dannif menyebutkan, Pertamina NRE akan mengembangkan kendaraan listrik roda dua dengan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan ride-hailing di Indonesia.

Kerja sama itu meliputi pengembangan operator armada, pengemudi, dan pengisian daya. Perseroan juga akan mengembangkan battery pack untuk kendaraan roda dua.

Tidak sampai di sana, sebelumnya pada November 2023 Pertamina NRE juga telah menjalin kerja sama dengan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk untuk merintis solusi mobilitas berkelanjutan.

Kedua perusahaan memperkenalkan inovasi model Electric Mobility as a Service (e-MaaS) dalam rangka membantu upaya adopsi kendaraan listrik untuk layanan transportasi umum kota.

Model e-MaaS menawarkan pembiayaan fleksibel untuk pengoperasian dan pemeliharaan bus kendaraan listrik. Model ini akan mengurangi ketergantungan pendanaan dari pemerintah, sehingga menghemat biaya penyediaan kendaraan ramah lingkungan di kota-kota besar.

Dannif menjelaskan bahwa Model e-MaaS tersebut tidak terbatas pada kendaraan saja, tetapi juga mencakup infrastruktur penting seperti stasiun pengisian daya dan sumber energi terbarukan.

Di samping pengembangan ekosistem, dia juga menekankan pentingnya pendanaan. Menurutnya dibutuhkan pendanaan untuk adopsi kendaraan listrik dapat digunakan untuk mengembangkan teknologi dari hulu ke hilir.

"Hal yang sangat penting dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Sehingga, rantai pasok kendaraan listrik yang mumpuni dan mandiri akan lebih cepat terwujud," ucapnya.

Dannif juga menekankan aspek penting lainnya, yaitu sumber daya alam yang tersebar di berbagai daerah. Hal ini membuat konektivitas menjadi hal yang sangat vital dalam upaya penyediaan energi bersih.

Infrastruktur dan konektivitas akan mempermudah penyaluran rantai pasok, sehingga mampu mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan listrik.

Dukungan Pertamina NRE untuk ekosistem kendaraan listrik ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat elektrifikasi transportasi umum, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No.55/2019 dan Instruksi Presiden No.7/2022.

Sementara itu, koordinator Wakil Ketua Umum Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri, Shinta Kamdani, mengatakan bahwa Indonesia mempunyai potensi besar dalam pengembangan kendaraan listrik.

"Walau masih permulaan, Indonesia banyak sekali potensinya dari pemanfaatan bahan baku sampai daur ulang baterai. Sektor swasta juga bisa terlibat dan mengambil peluang dari pengembangan ekosistem rantai pasokan kendaraan listrik," kata Shinta.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertamina Pastikan Bangun Ekosistem EV dari Hulu ke Hilir", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/03/175132415/pertamina-pastikan-bangun-ekosistem-ev-dari-hulu-ke-hilir?page=all#page2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm