Saat Nabi Ismail beranjak remaja, Nabi Ibrahim bermimpi mengorbankan putra kesayangannya untuk disembelih.
Padahal, Nabi Ismail merupakan anak pertama Nabi Ibrahim yang lahir setelah penantian panjang.
Kala itu, Nabi Ibrahim pun bingung menyikapi mimpinya. Namun, ia tak lantas mengingkari mimpi tersebut.
Nabi Ibrahim justru memilih merenungi mimpi dan memohon petunjuk kepada Allah Yang Mahakuasa.
Hari selanjutnya, mimpi yang sama kembali menemani malam Nabi Ibrahim, demikian pula pada malam ketiga.
Setelah memimpikan hal yang sama hingga tiga kali, barulah Nabi Ibrahim meyakini dan membenarkan perintah tersebut.
Hari raya Kurban bermula dari pengorbanan Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim merupakan seorang hamba yang patuh, sehingga menaati perintah Allah SWT meski harus mengorbankan anak yang telah lama dinantikan.
Dilansir dari Kompas.com, Kamis (29/6/2023), Allah SWT kemudian berfirman dalam Surat An-Nahl ayat 120 yang artinya:
"Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang Imam (yang dapat dijadikan teladan), qaanitan (patuh kepada Allah), dan hanif, dan dia bukanlah termasuk orang musyrik (yang menyekutukan Allah)."