( )

Chado, Minum Teh Menjadi Ritual Filosofis nan Elegan di Kelompok Bangsawan Jepang

7 Desember 2024 11:57 WIB

Tetapi hanya diperuntukan bagi para bangsawan atau tamu penting.

Tradisi chado pertama kali dibawa pendeta Buddha, Eisai dari Tiongkok pada abad ke 12.

Belajar bertahun-tahun
Chado tidak bisa dibawakan sembarang orang. Ia harus melalui serangkaian pelatihan.

Dari meracik, membersihkan penyeduh, sampai menuangkan teh, harus dilakukan detail dan elegan.

Ada empat filosofi khusus dibalik setiap gerakannya.

Yakni, wa (harmoni), kei (rasa hormat), sei (kesucian) dan jaku (ketenangan). 

Upacara minum teh dilengkapi dengan sejumlah alat pembuat teh khusus.

Yaitu chakin (lap pembersih), chashaku (sendok teh), chasen (pengaduk teh), chawan (mangkuk teh) dan ketel.

Beberapa rumah teh yang sudah lama memiliki alat chado yang umurnya sudah puluhan tahun.

Teh yang digunakan pun bukan sembarang teh hijau, tapi matcha khusus.

Sumberwww.kabarbumn.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm