Taruh di bagasi kabin. Ambil saja barang yang penting secukupnya. Taruh di kantong kursi.
2. Hormati ruang gerak orang lain
Perjalanan panjang sering membuat pegal, sehingga perlu merenggangkan kaki dan meletakkan siku.
Saat itu tetap hormati ruang gerak penumpang lain, terutama bila di pesawat kecil yang sangat sempit.
Bila meletakkan siku di pinggiran kursi, tangan jangan sampai terbuka melebih lebar kursi duduk.
Kalau merasa pegal, coba berdiri sebentar di pinggir kursi, setelah permisi atau ijin pada penumpang di pinggir.
3. Komunikasi adalah kunci
Walaupun malas berbasi-basi dengan penumpang lain, mengobrol singkat tetap dibutuhkan.
Misalnya saat ingin ke toilet atau mengambil barang yang bisa mengganggu kenyamanan orang lain.
Bila dalam penerbangan internasional dan tidak bisa berbahasa Inggris, gunakan saja bahasa tubuh.
Bisa itu dengan menggerakkan tangan atau mengulas senyum.
4. Nikmati saja perjalanan
Di tengah keterbatasan ruang gerak, orang tetap bisa menikmati perjalanan.
Alihkan dengan melakukan sejumlah aktivitas.
Bisa itu bermain game, membaca atau bila ada televisi di pesawat, bisa menonton.
Boleh juga membuka percakapan dengan penumpang di samping dan ajak mengobrol.
5. Pindah tempat
Lakukan pindah tempat ini ketika pesawat sudah take off.
Ini pun hanya bila kondisi pesawat tidak terlalu penuh dan masih tersisa kursi yang bukan di tengah.
Minta izin pada pramugari untuk berpindah ke kursi yang lebih nyaman.
Nah memang, di kondisi ini kebanyakan pramugari akan memberi izin.
Artikel ini telah terbit di https://www.kabarbumn.com/ragam/115500915/alih-alih-seat-squatting-ini-cara-agar-bisa-lebih-nyaman-jika-di-pesawat-kebagian-posisi-kursi-di-tengah?page=3