Ilustrasi
Ilustrasi ( Shutterstock )

Saran Psikolog: Perlu Tidaknya Melabrak Jika Suami Ketahuan Selingkuh!

19 Januari 2022 19:52 WIB

Cek dulu apakah perselingkuhan tersebut adalah fakta dan bukan kecurigaan atau tuduhan tanpa dasar.

Ketika mendengar pasangan selingkuh, kita perlu sadar bahwa emosi yang terluka atau marah berpeluang membuat kita tidak bisa berpikir jernih.

Oleh karenanya, ambil kesempatan menenangkan emosi yang bergejolak, lalu gunakan akal sehat untuk memastikan bahwa berita tersebut adalah fakta.

Fakta artinya ada bukti perilaku atau bukti lain yang memang mendukung hal itu. Sebaiknya jika ada kecurigaan, tapi belum punya bukti, cari kesempatan baik untuk melakukan klarifikasi kepada pasangan.

 

“Jika masih belum jelas duduk masalahnya, masih berupa dugaan atau rumor, maka klarifikasi dulu, cari kejelasan dulu, usahakan menyelesaikan berdua dengan pasangan,” kata Pinkan.

2. Selesaikan Masalah Secara Internal

Cobalah untuk menyelesaikan dengan pasangan secara internal lebih dulu.

Jika memang tidak terjadi komunikasi yang baik dengan pasangan, maka meminta bantuan orang terdekat bisa dilakukan, dengan catatan Anda perlu menimbang apakah orang tersebut bisa menjadi pihak penengah yang membantu Anda melihat secara objektif.

“Jika berdua menemui jalan buntu, maka minta bantuan kepada orang dewasa lain di keluarga yang dapat memediasi antara Anda dan pasangan. Jika keluarga tidak bisa membantu, maka menemui konselor pernikahan dapat dipertimbangkan untuk membantu Anda berdua,” kata Pinkan.

3. Jangan Libatkan Anak

Usahakan untuk tidak melibatkan anak dalam penyelesaian masalah ini, karena dapat mengganggu kesehatan mental anak.

“Upayakan dulu solusi atas permasalahan relasi suami istri. Jika butuh bantuan, minta bantuan orang dewasa yang dapat membantu solusi masalah Anda,” kata Pinkan.

Jika akhirnya kita tidak bisa pulih dari luka karena perselingkuhan dan kemudian memutuskan berpisah dengan pasangan, maka komunikasi dengan anak tentang rencana perpisahan perlu disampaikan baik-baik kepada anak.

Namun, sebisa mungkin anak perlu memahami bahwa meski tidak lagi menjadi suami-istri, Anda berdua masih menjadi orangtua (ayah dan ibu) bagi mereka.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm