Sebagian pemilik mobil ada tak memiliki garasi sehingga harus terpaksa memarkirkan kendaraannya di tempat terbuka. Bebera diantaranya juga suka parkir kendaraan di bawah pepohonan yang rindang.
Walaupun terasa cukup aman, namun sebenarnya ada kerugian di balik kebiasaan parkir tanpa atap. Terlebih lagi, di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) seperti saat ini, yang mengakibatkan mobil jadi jarang digunakan.
Tidak sedikit pemilik mobil yang membiarkan kendaraannya berada di tempat terbuka selama berhari-hari. Mobil yang diparkir di ruangan terbuka, seperti di depan rumah, biasanya akan banyak ditempeli berbagai kotoran di bagian bodi atau kaca. Kotoran tersebut bisa berasal dari getah pohon (jika parkir di bawah pohon), atau juga feses burung.
Sayangnya, banyak orang yang masih menganggap sepele bila mobilnya terkena getah atau kotoran burung. Padahal, kotoran tersebut juga berpotensi merusak cat mobil.
Dilansir dari Kompas.com Ario Hadi, Operation Manager Autospa Bekasi mengatakan "Noda yang sulit dihilangkan meskipun mobil masuk salon adalah getah pohon, kotoran hewan khususnya burung atau kelelawar, dan juga tetesan air AC rumah tangga," katanya kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Ario menambahkan, bila terdapat kotoran berupa getah pohon atau kotoran burung yang menempel di bodi mobil, sebaiknya sesegera mungkin langsung dibersihkan.
Untuk cara membersihkannya, siram air terlebih dahulu, baru dilap menggunakan lap basah atau tisu yang sudah dibasahi. "Zat dari getah atau kotoran itu memiliki asam yang tinggi, cepat menyerap. Sehingga jika dibiarkan akan semakin sulit hilang. Jadi lebih baik dibersihkan langsung," ungkap Ario.