Beberapa hal memengaruhi seberapa sering kita BAB, antara lain:
1. Pola makan
Serat larut dan tidak larut dalam bentuk biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan dapat membuat feses lebih solid, sehingga mendorong BAB lebih mudah.
Jika kamu tidak mengonsumsi makanan ini dalam jumlah yang signifikan, mungkin itulah yang menyebabkan BAB tidak teratur.
Konsumsi cairan juga membuat tinja lebih lembut dan lebih mudah dikeluarkan.
Inilah mengapa banyak dokter menyarankan untuk meningkatkan asupan cairan jika seseorang sering mengalami sembelit.
2. Usia
Semakin tua usia seseorang akan semakin besar kemungkinan mengalami sembelit.
Kondisi tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk berkurangnya pergerakan lambung yang mendorong pencernaan, berkurangnya mobilitas, dan minum lebih banyak obat yang dapat memperlambat kesehatan usus.
3. Tingkat aktivitas
Peristaltik adalah gerakan usus bagian dalam yang mendorong bahan makanan yang dicerna untuk dibuang sebagai kotoran.
Gerakan peristaltik dapat dibantu melalui aktivitas fisik, seperti berjalan kaki atau melakukan bentuk olahraga lain.
4. Penyakit kronis atau akut
Beberapa penyakit kronis, seperti penyakit radang usus, dapat memengaruhi pola buang air besar, diikuti dengan periode sembelit.
Penyakit akut, seperti viral gastroenteritis (flu perut) atau cedera yang mengharuskanmu mengonsumsi obat pereda nyeri dapat menyebabkan perubahan pola buang air besar.
Sebab, obat tersebut dapat memperlambat aktivitas usus.