SonoraBangka.ID - Awal tahun 2021 lalu, Twitter menangguhkan akun mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (@realDonaldTrump) secara permanen dari platform mereka.
Hal itu dipicu oleh aneka twit Trump yang dinilai melanggar kebijakan Twitter, utamanya terkait kekerasan dan ujaran kebencian.
Namun, tampaknya hal itu akan berubah di masa mendatang. Khususnya setelah CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, sukses mengakuisisi Twitter.
Pasalnya, dalam sesi wawancara dengan outlet media The Financial Times (FT) baru-baru ini, Musk mengungkapkan niatnya untuk mencabut pemblokiran permanen pada akun Twitter dengan handle @realDonaldTrump itu.
"Saya akan membatalkan larangan permanen pada Trump," kata Musk.
Namun, orang paling tajir nomor satu di dunia itu menegaskan bahwa pencabutan blokir akun Twitter pribadi Trump itu masih menunggu proses pembelian Twitter rampung, serta bukanlah sebuah fait accompli (telah terjadi atau telah diputuskan).
Twitter sendiri dibeli oleh CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk senilai 44 miliar dollar AS atau sekitar Rp 635 triliun.
Musk turut menceritakan pembicaraannya dengan pendiri sekaligus mantan CEO Twitter, Jack Dorsey terkait pemblokiran permanen di Twitter.
Menurut Musk, dia dan Dorsey setuju bahwa Twitter tidak semestinya menerapkan pemblokiran permanen akun Twitter, kecuali akun tersebut merupakan bot, spam, dan penipuan.
Sebab, dengan memblokir Trump dari Twitter, pada akhirnya itu menjadi bumerang bagi Twitter.