Wakil Ketua DPRD Bangka Belitung, Beliadi
Wakil Ketua DPRD Bangka Belitung, Beliadi ( bangkapos.com/Riki Pratama )

Pansus Tentang Stabilitas Harga TBS Sawit Terbentuk, Beliadi Minta Cabut Izin Perusahaan Membandel

1 Agustus 2023 10:23 WIB

Saat ini harga TBS kelapa sawit di tingkat tengkulak berkisar Rp 1.500 per kg dan tingkat pabrik kelapa sawit Rp 1.850 per kg, belum juga mencapai Rp 2.000 per kg.

Ketua Komisi II DPRD Babel, Agung Setiawan, mengatakan, agar harga TBS tidak jatuh, petani dapat membuat kelompok atau koperasi.

Sehingga ada kesamaan harga antara petani satu dengan lainnya, dengan melakukan perjanjian kerjasama/bermitra dengan perusahan kelapa sawit.

"Kita tahu bahwa persoalan harga TBS kelapa sawit sampai hari ini tidak selesai selesai. Permasalahanya yang ada sampai ada hari ini, bahwa harga sawit ke perusahaan berdasarkan inti dan plasma. Artinya plasma masuk ke inti," ujar Ketua Komisi II DPRD Babel, Agung Setiawan.

Tetapi, untuk petani mandiri, yang tidak bermitra dan hanya punya lahan 1-3 hektar ini, dikatakan Agung, menjadi persoalan. 

Karena kualitas bibit dan cara pemupukan yang kurang baik, tidak sesuai standar pabrikan. Sehingga mempengaruhi harga kelapa sawit.

"Karena para petani ini bibit tidak jelas, cara pemupukan, pertanian tidak diatur. Sehingga mempengaruhi hasil dan kualitas rendah. Padahal perusahaan atau pembeli itu menginginkan sesuai dengan standar," katanya.

Politikus Nasdem ini, meminta petani swadaya atau mandiri harus menunjukkan antusiasmenya, bermitra dengan perusahaan kelapa sawit untuk memasarkan Tandan Buah Segar (TBS).

"Untuk inilah membentuk kelompok atau koperasi. Sehingga mereka ini bermitra ke perusahaan atau pabrik. Sebagai bapak angkat, apabila sudah panen, tinggal jual ke bapak angkat tadi, jadi harga bisa lebih baik kedepan," jelas Agung.

Ia menegaskan, saat ini pemerintah daerah dan DPRD Babel sudah berlahan lahan melakukan pembinaan terhadap petani. Untuk membentuk kelompok dan bermitra dengan perusahaan sawit.

"Tentu apabila sudah kerjasama ada catatan , ada konsekuensi. Misalnya bibit harus ini, bibit jelek bisa replanting , artinya ada bantuan pemerintah mengganti tanaman sawit yang sudah tidak produktif, dengan adanya batasan berapa hektar," ujarnya.

Replanting sawit ini, dikatakan Agung, untuk membantu petani sawit, untuk meningkatkan kualitas dan produksi sawitnya.

"Sehingga hasilnya maksimal, ini yang diharapkan perusahaan atau pabrik sawit apabila petani mandiri bermitra dengan mereka, melalu perjanjian atau MoU," katanya.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Pansus Tentang Stabilitas Harga TBS Sawit Terbentuk, Beliadi Minta Cabut Izin Perusahaan Membandel, https://bangka.tribunnews.com/2023/08/01/pansus-tentang-stabilitas-harga-tbs-sawit-terbentuk-beliadi-minta-cabut-izin-perusahaan-membandel?page=all.

SumberBangkapos.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm