Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (22/2/2020), kerupuk umumnya terbuat dari bahan dasar tepung terigu, air, dan bumbu-bumbu seperti bawang putih, gula, garam, dan penyedap rasa.
Jika dilihat dari bahan dasarnya, kerupuk seperti makanan olahan dengan kandungan lemak yang tidak terlalu banyak.
Kendati demikian, proses pengolahan yang tidak sehat membuat lemak dan kalori kerupuk melambung tinggi.
Ahli gizi Tan Shot Yen menjelaskan, kalori makanan ringan seperti kerupuk dan keripik tidak dapat dipandang sebelah mata.
Sebab, di balik renyahnya tiga buah kerupuk kaleng atau kerupuk mi berukuran sedang, dapat mengandung lebih dari 400 kalori.
Padahal, kebutuhan kalori orang dewasa dengan kondisi kesehatan normal di Indonesia rata-rata 2.000 kalori per hari.
"Kerupuk itu buat stimulasi oral. Orang jadi doyan makan kerupuk kasusnya sama, mengapa orang susah lepas dari rokok, sementara bayi dengan dot," ujar Tan.
Terlalu banyak asupan kalori sendiri dapat memicu beberapa masalah kesehatan, antara lain:
1. Kadar kolesterol naik
Kalori sebenarnya energi yang digunakan sebagai bahan bakar bagi tubuh untuk bergerak dan beraktivitas.