Momen yang terjadi pada pengujung Februari hingga Maret itu mendorong pertumbuhan konsumsi makanan dan minuman.
"Bulan Ramadan yang berlangsung di triwulan I 2024, turut mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga," ujarnya.
Kemudian, sumber pertumbuhan ekonomi terbesar kedua ialah pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi.
Sumber pertumbuhan ini memiliki distribusi 29,31 persen terhadap PDB, tumbuh 4,91 persen, sehingga berkontribusi 1,19 persen terhadap angka pertumbuhan ekonomi.
"Pertumbuhan PMTB didorong pertumbuhan seluruh kelompok barang modal, kecuali kendaraan," katanya.
Selanjutnya, konsumsi pemerintah dengan distribusi 6,25 persen terhadap PDB, tumbuh pesat 19,90 persen, dan berkontribusi 1,06 persen terhadap angka pertumbuhan ekonomi.
Tingginya laju pertumbuhan konsumsi pemerintah terutama didorong oleh kenaikan realisasi belanja barang, terutama pada kegiatan pelaksanaan dan pengawasan Pemilu 2024.
Kemudian, terdapat juga kenaikan realisasi belanja pegawai yang signifikan.
Adapun konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang tumbuh paling tinggi, yakni sebesar 24,29 persen, didorong oleh gelaran Pemilu 2024.
Namun demikian, sumber pertumbuhan ini hanya memiliki distiribusi 1,43 persen terhadap PDB.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2024/05/06/211200726/pertumbuhan-ekonomi-indonesia-lampaui-malaysia-hingga-amerika-serikat?page=all#page2.