“Aki tekor yang benar-benar rusak bisa karena usia pemakaian sudah habis, tanpa tanda yakni sekitar 20 bulan, bisa juga ada tanda-tandanya seperti sel mulai renggang atau naik, terminal putus, air aki keruh dan sebagainya,” ucap Wawan kepada Kompas.com, belum lama ini.
Wawan mengatakan, setiap sel pada aki bisa menghasilkan tegangan mencapai 2 volt lebih, bila jumlah sel 6 maka satu unit aki harus mampu menghasilkan 12 volt. Bila salah satunya sudah putus maka tegangan standar akan berkurang.
“Sel aki yang terangkat atau renggang identik dengan putus, kondisi sel ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan aki,” ucap Wawan.
Wawan mengatakan, kondisi air aki yang keruh itu merupakan tanda bahwa sel aki mengalami rontok atau sudah rusak. Seperti yang diketahui, sel aki terdiri dari bahan logam dan separator yang terbuat dari bahan isolator.
“Dicas atau dijumper bisa menolong untuk kondisi darurat, untuk starter sampai mesin hidup seharusnya bisa, tapi kemampuan aki menyimpan daya listrik tidak lama, sehingga bisa dikatakan tak layak pakai lagi,” ucap Wawan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Bengkel Selalu Sarankan Ganti Aki Mobil, Padahal Bisa Dicas?", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/27/084100615/kenapa-bengkel-selalu-sarankan-ganti-aki-mobil-padahal-bisa-dicas-.