Karena itu juga Candi Ratu Boko mengalami perpaduan antara agama Buddha dan Hindu.
2. Tempat tinggal raja
Sebenarnya Candi Ratu Boko lebih tepat disebut sebagai Keraton Ratu Boko.
Ini karena di dalam kompleks ini lebih mirip pemukiman abad 8 dibandingkan candi.
Penelitian mengungkapkan kalau tempat ini bekas keraton atau tempat tinggal raja.
Dalam kompleks ini dilengkapi dengan gerbang masuk, pendopo.
Lalu paseban (tempat menghadap raja), tempat tinggal, tempat pemandian, dan pagar pelindung.
Di sini juga berdiri Candi Batukapur dan Candi Pembakaran yang dibuat dari batu kapur.
Di sekeliling kompleks juga tampak sisa dinding benteng dan parit kering.
Keduanya ciri khas dari bentuk pertahanan militer zaman dulu.
3. Nama ayah Loro Jonggrang
Menurut Legenda nama Ratu Boko diambil dari nama ayah Loro Jonggrang.