Berdasarkan pedoman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), orang dengan indeks massa tubuh di atas 30 dikategorikan obesitas.
Beberapa studi sebelumnya meneliti hubungan antara kekurangan tidur dan berat badan yang bertambah.
Nah, menurut peneliti, temuan mereka mendukung gagasan bahwa pola tidur dapat terkait dengan manajemen berat badan dan kondisi kesehatan seseorang.
Sering mengantuk juga terbukti menyebabkan peningkatan rata-rata 300 kalori yang dikonsumsi per hari.
Oleh karena itu kita tidur setidaknya tujuh jam setiap malam, setidaknya demikian seperti yang dianjurkan dokter.
Dilaporakan USA Today tahun 2014, kurang istirahat dapat memicu peningkatan kadar hormon rasa lapar (ghrelin), serta penurunan hormon rasa kenyang atau leptin.
Tapi di jaman sekarang ini, memenuhi kecukupan waktu tidur bukan perkara mudah.
Nah, untuk mengatasinya, para ahli menyarankan kita untuk mengatur jadwal waktu tidur, menghindari kafein di sore hari, membiasakan diri terpapar cahaya alami, dan menambahkan 30 menit olahraga ke dalam rutinitas harian kita.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi: Kurang Tidur 15 Menit Saja Dapat Memicu Kenaikan Berat Badan", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/09/18/205300620/studi-kurang-tidur-15-menit-saja-dapat-memicu-kenaikan-berat-badan?page=2.