Gerhana Matahari Total (GMT)
Gerhana Matahari Total (GMT) ( fakta.co.id)

Ini Fenomena Langka Gerhana Matahari Hibrida di Akhir Ramadhan, Apa Dampaknya?

10 April 2023 13:32 WIB

Langit seringkali menyuguhkan fenomena tak biasa dan langka untuk dilihat oleh penghuni bumi.

Fenomena itu biasanya terbentuk karena fase peredaran benda langit yang bersilang di garis yang sama, beredar dalam waktu yang bersamaan, atau saling berdekatan satu sama lain.

Peristiwa tersebut dari gugusan bintang yang membentuk sebuah formasi hingga gerhana matahari.

Tercatat, ada sejumlah fenomena astronomi luar biasa dan langka yang akan terjadi pada sepanjang April 2023.

Apa saja? Berikut daftarnya:

Full moon

Dilansir dari starwalk, antara 5 dan 6 April malam akan terjadi fenomena full moon atau bulan purnama penuh.

Nama lain dari fenomena ini, yakni pink moon atau bulan purnama merah muda karena bulan akan memancarkan cahaya warna merah muda.

Full moon sendiri terjadi karena seluruh permukaan bulan mendapat penerangan cahaya dari matahari.

Fenomena ini terjadi ketika bulan dan matahari berada di sisi bumi yang berseberangan satu sama lain.

Gerhana matahari hybrid

Dikutip dari space, pada 20 April, manusia di bumi diperkirakan akan disuguhkan oleh gerhana matahari hybrid atau hibrida yang langka terjadi.

Gerhana matahari hybrid merupakan gerhana matahari yang akan mengalami dua fase gerhana, yakni gerhana annular dan gerhana total.

Bentuk gerhana annular akan terlihat seperti membentuk cincin api. Cincin api tersebut berasal dari matahari yang tertutup oleh bulan di depannya.

Setelah annular, akan terjadi beberapa detik menjadi gerhana matahari total dan kemudian kembali menjadi annular.

Konjungsi venus dan gugusan bintang

Dilansir dari earthsky, pada 21 dan 22 April malam akan terjadi konjungsi antara planet venus yang cerah dengan dua gugusan bintang cantik di langit.

Konjungsi mempunyai arti dalam astronomi adalah keadaan ketika sebuah planet tampak dekat dengan bulan, bintang, atau planet lainnya.

Konjungsi diketahui cukup sering terjadi, namun berbeda-beda planet yang mengalami konjungsi ini.

Gugus bintang yang pertama adalah Pleiades yang merupakan gugusan yang membentuk seperti payung. Pleiades mempunyai nama lain, yakni 7 Sisters.

Sedangkan yang kedua, yakni venus dengan gugus bintang Hyades yang berbentuk seperti huruf V.

Selain venus dengan dua gugus bintang, ada juga bulan yang menambah kecantikan langit di malam tersebut.

Hujan meteor Lyrid

Dikutip dari smithsonianmag, diperkirakan mulai 15 April hingga 29 April 2023 akan terjadi fenomena hujan meteor Lyrid.

Hujan meteor akan terjadi ketika bumi melewati puing-puing yang tertinggal dari komet dan asteroid di luas angkasa.

Itu sebabnya hujan meteor terjadi pada waktu yang hampir bersamaan setiap tahunnya.

Lyrid sendiri berasal dari komet Thatcher yang mengorbit matahari selama 415 tahun.

Ini merupakan salah satu hujan meteor tertua yang pernah tercatat, dengan pengamatan sejak 687 SM.

Pengamat biasanya dapat melihat sekitar 18 meteoer per jam di langit, meski pada kesempatan yang jarang akan melihat sebanyak 100 meteor dalam satu jam.

Hujan meteor ini akan mencapai puncaknya pada malam tanggal 22 April 2023.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Jangan Lewatkan, Ada Fenomena Langka Gerhana Matahari Hibrida di Akhir Ramadhan, Ini Dampaknya, https://bangka.tribunnews.com/2023/04/10/jangan-lewatkan-ada-fenomena-langka-gerhana-matahari-hibrida-di-akhir-ramadhan-ini-dampaknya?page=all.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm