SonoraBangka.id - Sumber vitamin A alami bisa didapatkan dari beragam makanan yang mengandung protein hewani, sejumlah sayuran, dan buah-buahan.
Kekurangan vitamin A merupakan kondisi yang sebaiknya tidak dianggap sepele.
Pasalnya, kekurangan vitamin A dapat menimbulkan sejumlah bahaya, mulai dari menurunnya kekebalan tubuh, pertumbuhan yang terhambat, hingga hilangnya penglihatan.
Namun, apa sebenarnya yang menjadi tanda kekurangan vitamin A?
Moms patut waspada bila sudah mengalami sejumlah kondisi ini.
Berikut penjelasan selengkapnya.
Melansir dari Very Well Health, meski semua orang bisa mengalaminya, tapi ibu hamil dan menyusui, bayi, serta anak kecil merupakan yang paling berisiko tinggi kekurangan vitamin A.
Diperkirakan 50% anak usia prasekolah dan ibu hamil di seluruh dunia berisiko.
Selain itu, bayi prematur yang tidak memiliki simpanan vitamin A yang cukup di hati juga cenderung mengalami defisiensi sepanjang tahun pertama kehidupan mereka.
Adapun kondisi yang berisiko membuat tubuh kekurangan vitamin A adalah sebagai berikut:
- Sirosis
- Fibrosis kistik (kondisi genetik yang menyebabkan produksi lendir di organ seperti paru-paru, usus besar, dan pankreas)
- Diare kronis (diare yang berlangsung lebih dari beberapa minggu)
- Operasi bariatrik (operasi penurunan berat badan)
- Penyakit Crohn (penyakit radang usus kronis yang dapat memengaruhi saluran pencernaan)
Melansir dari Healthline, ketika mengalami kekurangan vitamin A, biasanya kondisi ini yang akan terjadi.
Vitamin A penting untuk pembentukan dan perbaikan sel-sel kulit.
Vitamin A juga membantu melawan peradangan karena masalah kulit tertentu.
Namun, apabila tidak mendapatkan cukup vitamin A, mungkin akan menjadi penyebab perkembangan eksim dan masalah kulit lainnya.
Tapi, perlu diingat bahwa kulit kering dapat disebabkan oleh banyak hal, tetapi kekurangan vitamin A yang kronis bisa menjadi salah satu alasannya.
Selain kulit, mata yang kering juga menandakan kurang vitamin A.
Dalam kasus ekstrim, tidak mendapatkan cukup vitamin A bahkan dapat menyebabkan kebutaan total atau kornea mati, yang ditandai dengan tanda yang disebut bintik Bitot.
Mata kering, atau ketidakmampuan menghasilkan air mata, adalah salah satu tanda pertama kekurangan vitamin A.
Kekurangan vitamin A yang parah dapat menyebabkan rabun senja.
Beberapa studi observasi pun telah melaporkan prevalensi rabun senja yang tinggi di negara berkembang.
Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup vitamin A dapat mengalami pertumbuhan terhambat. Ini karena vitamin A diperlukan untuk perkembangan tubuh anak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen vitamin A, sendiri atau dengan nutrisi lain, dapat meningkatkan pertumbuhan.
Sebagian besar penelitian ini dilakukan pada anak-anak di negara berkembang.
Faktanya, sebuah penelitian pada lebih dari 1.000 anak di Indonesia menemukan bahwa mereka yang kekurangan vitamin A yang mengonsumsi suplemen dosis tinggi selama empat bulan tumbuh 0,15 inci (0,39 cm) lebih banyak daripada anak-anak yang menggunakan plasebo.
Namun, tinjauan penelitian menemukan bahwa melengkapi dengan vitamin A yang dikombinasikan dengan nutrisi lain mungkin berdampak lebih besar pada pertumbuhan daripada melengkapi dengan vitamin A saja.
Infeksi yang sering terjadi, terutama di tenggorokan atau dada juga merupakan tanda kekurangan vitamin A.
Suplemen vitamin A dapat membantu mengatasi infeksi saluran pernapasan, tetapi hasil penelitiannya beragam.
Selain itu, menurut sebuah penelitian pada orang lanjut usia, kadar provitamin A karotenoid beta-karoten dalam darah yang tinggi dapat melindungi dari infeksi pernapasan.
Luka yang tidak sembuh dengan baik setelah cedera atau operasi mungkin terkait dengan kadar vitamin A yang rendah.
Ini karena vitamin A mendorong pembentukan kolagen, komponen penting dari kulit yang sehat.
Penelitian menunjukkan bahwa vitamin A oral dan topikal dapat memperkuat kulit.
Karena vitamin A meningkatkan perkembangan kulit dan melawan peradangan, vitamin A dapat membantu mencegah atau mengobati jerawat.
Berbagai penelitian pun telah mengaitkan kadar vitamin A yang rendah dengan adanya jerawat.
Dalam satu penelitian pada 200 orang dewasa, kadar vitamin A pada mereka yang berjerawat lebih dari 80 mcg lebih rendah daripada mereka yang tidak berjerawat.
Vitamin A topikal dan oral dapat mengobati jerawat.
Penelitian menunjukkan bahwa krim yang mengandung vitamin A dapat mengurangi jumlah lesi jerawat hingga 50%.
Bentuk vitamin A oral paling terkenal yang digunakan untuk mengobati jerawat adalah isotretinoin, atau Accutane.
Obat ini bisa sangat efektif untuk mengobati jerawat tetapi mungkin memiliki sejumlah efek samping.
Salah satu cara terampuh untuk mengatasi kekurangan vitamin A adalah mengonsumsi makanan yang sehat.
Vitamin A ditemukan di banyak makanan yang kita makan, seperti:
- Sayuran hijau seperti bayam, kangkung, dan brokoli
- Sayuran oranye dan kuning seperti ubi jalar, wortel, dan labu
- Blewah
- Buah mangga
- Aprikot
- Produk susu
- Hati sapi dan jeroan
- Ikan salmon
- Telur
- Tomat
Jadi, itulah gejala kekurangan vitamin A beserta penyebab dan cara mengatasinya.
Mulai sekarang hati-hati, ya!
Artikel ini telah terbit di https://nakita.grid.id/read/023862133/kerap-tak-disadari-ternyata-kondisi-ini-jadi-gejala-kekurangan-vitamin-a?page=all