Sebelumnya, ia pernah trekking, namun tak pernah ke gunung.
"Ini pendakian yang pertama," kata Rani Radelani, tante dari Zhafirah, dilansir dari acara tv FYP Trans 7, Jumat (8/12/2023).
Saat itu, mahasiswa yang akrap disapa Ife ini sempat mengajak sepupunya untuk mendaki lantaran sudah mendapat izin dari ayahnya.
"Karena kebetulan saya mendapat banyak tugas pada saat itu, jadi saya menolak jadi saya lanjut buat tugas," kata Iksan, sepupu Zhafirah.
"Dari 14 cuma delapan yang selamat, dan empat teman-teman saya sudah dinyatakan meninggal dunia," sambungnya.
Mata Rani Radelani pun berkaca-kaca saat menceritakan kronologis keponakannya saat pertama kali mengabarkan orang tuanya terjebak.
Zhafirah mengaku saat itu dirinya sudah tak berdaya merasa kedinginan dan kehausan di atas puncak.
"Jadi waktu awal itu yang dihubungi Ife itu adalah ayahnya, kebetulan saya ada di rumah, pasti ayahnya panik anaknya nelpon dari telepon lain 'ini siapa' 'ini Ife yah, Ife diatas', 'yaudah Ife harus kuat, Ife harus berani', terus katanya 'Ife gak kuat ya dingin, haus', ayahnya berangkat, saya yang pegang hp," terang Rani Radelani.
Sang tante kemudian menyarankan Zhafirah mengirimkan video dari hp temannya tersebut, guna mempermudah pencarian Basarnas.
"Itu baru telepon belum ngirim video, terus Ife sama ibu, ayah berangkat ke atas, ini urusannay dengan saya 'Fe, Ife harus kuat, ini ada ibu, bantu ibu kirimkan sharelock Ife, kalau video call kan jaringannya enggak bagus, susah, jadi ibu suruh video, ibu tahu kondisi Ife," sambungnya.