Ilustrasi ibu dan anak(freepik.com)
Ilustrasi ibu dan anak(freepik.com) ( KOMPAS.COM)

Mengapa Ibu Mudah Marah pada Anak Perempuannya? Ini Untuk Penjelasan Psikolog

5 Desember 2024 20:19 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Sebuah unggahan yang menanyakan mengapa ibu cenderung mudah marah dan lebih sensi terhadap anak perempuannya, ramai di media sosial X (Twitter).

Pertanyaan tersebut diunggah oleh akun @sisi*****ng pada Selasa (3/12/2024). Hingga Kamis (5/12/2024), unggahan itu telah dilihat lebih dari 900.000 kali.

"Gua beneran ga ngerti kenapa ibu-ibu tuh kaya ga suka anak ceweknya happy ya? In a context happy yg ga sama dia gitu? Kenapa sih ada aja caranya buat bikin badmood," tanya pengunggah.

Lebih lanjut dia mencontohkan, seorang ibu kerap memarahi anak perempuannya ketika hendak main keluar, membawa teman ke rumah, hingga saat menjalin hubungan dengan lawan jenis.

Tak sedikit warganet yang menanggapi cuitan tersebut dan mengaku mengalami hal serupa.

"Kalo aku ketawa di kamar suka dimarahin, happy main sama temen disuruh tidur mulu, gaboleh main juga...," kata seorang warganet.

Lantas, benarkah seorang ibu mudah marah kepada anak perempuannya? Dan apa penyebabnya?

Penyebab ibu mudah marah pada anak perempuan

1. Adanya gap generasi

Psikolog dari Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Ratna Yunita Setiyani Subardjo mengatakan, penyebab ibu suka marah kepada anak perempuannya karena dipicu oleh perbedaan generasi yang cukup jauh.

Setiap generasi memiliki budaya yang berbeda, hal inilah yang membuat seorang ibu kerap salah menilai apa yang tengah anaknya lakukan.

Sebagai contoh, generasi Z atau Alpha kini tidak terpisahkan dengan media sosial. Hal itu terkadang tidak dipahami oleh sang ibu yang mungkin berasal dari generasi X atau Y.

Bentuk pelarangan itu ditunjukkan dengan berbagai simbol, seperti verbal, gerak tubuh, atau keduanya.

"Ada yang verbal, ada yang langsung dengan gesture, dan dua-duanya. Misalnya, verbal diungkit-ungkit terus gitu," jelas Ratna kepada Kompas.com, Rabu.

2. Membandingkan dengan dirinya sendiri

Lebih lanjut, Ratna mengungkapkan, perasaan mudah marah muncul karena seorang ibu menaruh harapan yang tinggi terhadap anak perempuannya.

Tanpa disadari, hal itu membuat sang ibu suka membandingkan anaknya dengan dirinya saat masih muda.

"Semua kacamatanya diihat dari bagaimana si ibu dulu. Kan dulu zamannya nggak begini. Kan dulu ibu aja bisa seperti itu, sekarang kenapa kamu enggak gitu," ujar Ratna, mencontohkan.

3. Pengaruh hormonal

Bila dilihat dari sisi medis, seorang ibu sering marah kepada anak perempuannya juga bisa disebabkan oleh faktor hormonal.

Ratna menerangkan, orang dewasa mengalami perubahan hormon ketika memasuki fase premenopause hingga menepouse, sehingga mereka akan lebih sensitif.

"Kebayang kan kalau kita mau menstruasi, nah, kira-kira seperti itu. Tapi kalau pada ibu dengan pramenopause siklusnya lebih panjang lagi," ujarnya.

Sebagai informasi, ketika jelang menopause, hormon estrogen dan progesteron perempuan akan semakin berkurang.

Hormon estrogen memiliki peran penting dalam produksi serotonin, hormon yang mengatur suasana hati.

4. Memiliki rasa kepemilikan yang tinggi

Selain itu, Ratna melanjutkan, maraknya kasus kejahatan yang terjadi di masyarakat juga memicu seorang ibu mengalami cemas berlebih.

Rasa khawatir yang berkembang secara berlebihan terkadang dapat membentuk sifat posesif.

"Misalnya, anaknya ingin main, tetapi ibunya melarang karena rasa cemas berlebihan. Sebenarnya rasa kekhawatiran ini berarti begitu besar sayangnya ibu, tapi bentuk rasa sayang itu memang kadang menjadi hal yang posesif," jelasnya.

Menurutnya hal itu dapat terjadi karena ibu memiliki rasa kepemilikan yang tinggi terhadap anak perempuannya. 

"Apalagi seorang ibu yang melahirkan anak, membesarkannya, mendidik anak sedemikiannya dijaga, dirawat, sehingga ibu ini seperti tidak rela jika terjadi sesuatu ke anak," terangnya.

Lantas, bagaimana anak seharusnya bersikap?

Ratna mengatakan, sejatinya hubungan emosional yang kuat antara ibu dengan anak perempuan sangat penting. Namun, hubungan itu harus diperbaiki apabila menjadi beban kecemasan.

Menurutnya, anak bisa mencoba berbicara dan memberikan pengertian kepada sang ibu.

"Bicara dari hati ke hati, berjanji satu sama lain, misalnya, mau pergi ngomong, kalau udah sampai lokasi bilang sama siapa, kira-kira mau pulang jam berapa," ucapnya.

Di sisi lain, seorang ibu harus mengerti dan memberikan kebebasan kepada anak untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Hal ini dapat dilakukan ketika anak mulai menginjak usia remaja hingga beranjak dewasa.

Sebab kepercayaan merupakan bagian dari pengasuhan yang baik, selain dari melindungi dan mengajari.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Ibu Mudah Marah pada Anak Perempuannya? Ini Penjelasan Psikolog", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/12/05/110000265/mengapa-ibu-mudah-marah-pada-anak-perempuannya-ini-penjelasan-psikolog?page=all#page2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm