SonoraBangka.id - Di usia 43 tahun, aktor Chadwick Boseman meninggal dunia setelah berjuang menghadapi kanker kolon sejak tahun 2016 lalu.
Kanker kolorektal atau kanker kolon merupakan jenis kanker yang tumbuh pada usus besar.
Kanker kolon jika tidak segera ditangani akan berakibat fatal.
Biasanya penderita kanker kolon tidak menyadari kapan sel kanker tersebut mulai tumbuh.
Nah, bagaimana cara mencegah terjadinya kanker kolon?
Dilansir cancer.org, ada enam cara yang bisa dilakikan untuk melindungi kesehatan kolon kita.
1. Skrining kanker kolorektal
Skrining adalah tes untuk mendeteksi kanker sebelum tanda dan gejalanya berkembang.
Pemeriksaan kolorektal seringkali dapat menemukan pertumbuhan pada usus besar atau rektum yang disebut polip, yang dapat diangkat sebelum berubah menjadi kanker.
Tes ini juga dapat menemukan kanker usus besar atau rektal lebih awal.
Ketika berhasil dideteksi sejak awal, perawatannya lebih mungkin berhasil.
American Cancer Society merekomendasikan skrining ini dimulai pada usia 45 tahun untuk orang dengan risiko rata-rata.
2. Makan banyak sayur, buah dan gandum utuh
Pola makan yang banyak mengonsumsi sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian kerap dikaitkan dengan penurunan risiko kanker usus besar atau rektal.
Jangan lupa usahakan juga makan lebih sedikit daging merah (sapi atau kambing) dan daging olahan yang juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal.
3. Olahraga teratur
Orang yang memiliki peluang lebih besar terkena kanker usus besar atau rektal adalah orang-orang yang tidak dan kurang aktif secara fisik.
Meningkatkan aktivitas fisik dapat membantu kita mengurangi risikonya.
4. Perhatikan berat badan
Salah satu yang dapat meningkatkan risiko terkena dan meninggal akibat kanker usus besar atau rektal adalah kelebihan berat badan atau obesitas.
Jadi, usahakan makan makanan yang lebih sehat dan meningkatkan aktivitas fisik untuk membantu mengontrol berat badan tetap ideal.
5. Tidak merokok
Perokok jangka panjang lebih mungkin mengembangkan dan meninggal karena usus besar atau kanker rektal, daripada orang-orang yang bukan perokok.
Jika kamu merokok, cobalah untuk perlahan menguranginya hingga bisa sama sekali tidak merokok.
Kamu juga bisa meminta bantuan ahli untuk membantu berhenti merokok dengan sukses.
6. Membatasi alkohol
The American Cancer Society merekomendasikan minum alkohol tidak lebih dari dua porsi sehari untuk pria, dan satu porsi sehari untuk wanita.
Konsumsi alkohol berkaitan dengan risiko kanker kolorektal yang lebih tinggi.
Ada pun satu porsi setara 350ml bir, 150ml anggur, atau 45ml hard liquor.
Akan lebih baik jika kita berhenti total untuk mengkonsumsi alcohol.
Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan yang berkaitan dengan pola, berat badan, dan olahraga sangat berkaitan dengan risiko kanker kolorektal.
Mengubah beberapa kebiasaan gaya hidup mungkin hal yang sulit.
Namun, membuat perubahan gaya hidup bisa membantu kita menurunkan risiko kanker kolorektal sekaligus menurunkan risiko penyakit serius lainnya, seperti penyakit jantung dan diabetes.
Faktor risiko yang tidak bisa diubah
Menurut data terbaru, menunjukkan adanya peningkatan kasus baru kanker kolorektal pada populasi yang lebih muda .
Itulah mengapa American Cancer Society merekomendasikan skrining kanker kolorektal dimulai pada usia 45 tahun untuk orang dengan risiko rata-rata.
Tetapi, beberapa orang memiliki faktor risiko tertentu yang membuat kanker kolorektal lebih mungkin berkembang lebih awal dan mendapatkannya pada usia yang lebih dini.
Untuk orang-orang ini, mereka perlu melakukan pemeriksaan lebih awal, atau dites lebih sering daripada orang lain.
Salah satu faktor risikonya adalah riwayat keluarga kanker kolorektal atau polip prakanker, terutama pada orangtua, saudara laki-laki dan perempuan, atau anak-anak.
Sekitar 1:3 orang yang menderita kanker usus besar atau rektal memiliki anggota keluarga lain yang juga mengidap penyakit tersebut.
Masalah kolorektal dan riwayat keluarga juga dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.
Riwayat pribadi seseorang juga dapat memengaruhi risiko. Misalnya, mereka yang lebih mungkin terkena kanker usus besar atau rektal jika pernah memiliki polip usus pra-kanker di masa lalu.
Hal ini termasuk sindrom herediter seperti poliposis adenomatosa familial atau kanker kolon non-poliposis herediter, yang juga dikenal sebagai sindrom Lynch.
Risiko kanker kolorektal dapat meningkat jika mengalamikolitis ulserativa, penyakit Crohn, atau diabetes tipe 2 juga dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.
Nah, cobalah berkonsultasi dengan dokter jika kamu mengalami salah satu masalah tersebut, dan lakukan skrining apabila dianjurkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Mencegah Risiko Kanker Kolon, Perenggut Nyawa Chadwick Boseman", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/08/29/152348520/cara-mencegah-risiko-kanker-kolon-perenggut-nyawa-chadwick-boseman?page=5.