Ilustrasi ikan segar.(Dok. Unsplash/Samuel C.)
Ilustrasi ikan segar.(Dok. Unsplash/Samuel C.) ( KOMPAS.COM)

Dianjurkan 2 Kali Seminggu, Apa Efek kalau Tidak Pernah Makan Ikan?

13 Juni 2024 20:48 WIB

Asam lemak omega 6 merupakan keluarga asam lemak tak jenuh ganda, yang meliputi minyak nabati, bijian-bijian, dan kacang-kacangan.

Idealnya, rasio omega 3 berbanding omega 6 adalah 1:4. Sayangnya, standar pola makan Amerika memberikan rasio yang mendekati 1:16.

Rasio yang lebih tinggi dikaitkan dengan peradangan sistemik serta penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kondisi autoimun.

4. Tulang rapuh

Selain omega 3, tidak pernah makan ikan dapat menyebabkan tubuh kekurangan vitamin D yang baik untuk tulang.

Pasalnya, sangat sedikit makanan yang secara alami mengandung vitamin D, tetapi tidak termasuk ikan, seperti ikan salmon, kembung, tuna, kod, dan sarden.

Kekurangan asupan vitamin D dapat menimbulkan masalah seiring berjalannya waktu. Vitamin D memiliki peran penting bagi kesehatan dan kekuatan tulang.

Nutrisi ini berperan dalam pertumbuhan tulang pada anak, serta mencegah tulang rapuh pada orang dewasa dan lanjut usia (lansia).

Tidak cuma tulang, vitamin yang larut dalam lemak ini juga dibutuhkan untuk menjaga kekebalan tubuh serta mengatur gula darah.

5. Mudah sakit

Kekurangan vitamin D akibat jarang makan ikan juga dapat berdampak pada tubuh yang sering sakit atau terserang infeksi.

Masih dari Healthline, vitamin D berinteraksi langsung dengan sel-sel yang bertanggung jawab untuk mengatasi infeksi.

Sebuah studi menemukan, terdapat hubungan antara kekurangan vitamin D dan infeksi saluran pernafasan, seperti flu biasa, bronkitis, dan pneumonia.

Tinjauan pada 2020 juga menunjukkan, kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan beberapa penyakit akibat virus, seperti hepatitis, flu, Covid-9, dan AIDS.

6. Rambut rontok

Tidak sampai di situ, kekurangan vitamin D akibat minimnya asupan ikan juga berpotensi memicu kerontokan rambut.

Secara khusus, penelitian mengaitkan kadar vitamin D yang rendah dengan alopecia areata, penyakit autoimun yang ditandai kerontokan rambut parah.

Studi lain pada 2015 terhadap 48 orang dengan kondisi ini menemukan, mengoleskan vitamin D sintetis secara topikal selama 12 minggu meningkatkan pertumbuhan rambut kembali.

Merujuk penelitian tersebut, kurangnya asupan vitamin D termasuk dari ikan mungkin berpotensi menimbulkan rambut rontok dan risiko kebotakan.

Guna mencegah hal ini, seseorang perlu rutin mengonsumsi ikan dan berjemur di bawah sinar Matahari untuk mendapatkan vitamin D.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dianjurkan 2 Kali Seminggu, Apa Efek jika Tidak Pernah Makan Ikan?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/06/13/063000965/dianjurkan-2-kali-seminggu-apa-efek-jika-tidak-pernah-makan-ikan-?page=all#page2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm