Ilustrasi ikan segar.(Dok. Unsplash/Samuel C.)
Ilustrasi ikan segar.(Dok. Unsplash/Samuel C.) ( KOMPAS.COM)

Dianjurkan 2 Kali Seminggu, Apa Efek kalau Tidak Pernah Makan Ikan?

13 Juni 2024 20:48 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Setiap orang umumnya dianjurkan mengonsumsi paling tidak dua porsi ikan yang tidak digoreng dengan bobot 3,5 ons dalam seminggu.

Anjuran dari American Heart Association (AHA) tersebut bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.

Sayangnya, rekomendasi yang diberikan lebih banyak dari rata-rata asupan ikan oleh masyarakat.

Misalnya, di Amerika Serikat, survei pada 2012 menemukan bahwa rata-rata asupan makanan laut masyarakat hanya 1,3 porsi per minggu.

Sementara, berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bali, total konsumsi ikan di daerah ini sebesar 30,58 kilogram kapita per tahun pada 2013, atau sekitar 83,78 gram kapita per hari.

Jumlah tersebut terbilang masih lebih rendah dari yang dianjurkan pemerintah Indonesia, yakni 33,14 kilogram kapita per tahun atau 90,79 gram kapita per hari untuk semua penduduk.

Lantas, apa efek jika tidak pernah makan ikan?

Efek tidak pernah makan ikan

Ikan adalah bahan pangan hewani dengan kandungan protein, vitamin D, dan asam lemak omega 3 yang melimpah.

Kementerian Kesehatan mencatat, omega 3 dalam ikan bermanfaat mengurangi risiko gangguan jantung dan pembuluh darah, seperti gangguan irama jantung, tekanan darah tinggi, serta kadar kolesterol tinggi.

Tidak makan ikan artinya melewatkan seluruh nutrisi baik yang terkandung dalam bahan pangan hewani ini.

Efek buruk akibat tidak pernah makan ikan pun sebagian besar dikarenakan kekurangan asupan nutrisi pada ikan.

Berikut sejumlah potensi efek samping tidak makan ikan:

1. Kulit sensitif dan berjerawat

Dilansir dari Healthline, orang yang tidak pernah makan ikan mungkin berisiko tinggi mengalami kekurangan omega 3.

Jika tubuh kekurangan lemak omega 3, tanda pertama yang disadari adalah kondisi kulit menjadi sensitif, kemerahan, kering, atau bahkan berjerawat.

Lemak omega 3 dapat membantu mengurangi peradangan kulit, mencegah kelembapan hilang, serta menurunkan sensitivitas terhadap sinar Matahari.

Secara keseluruhan, asupan lemak lemak omega 3 termasuk dari ikan pun penting untuk menjaga kesehatan kulit yang optimal dan menghindarinya dari masalah.

2. Depresi

Dikutip dari laman HealthDigest, depresi merupakan salah satu efek buruk dari minimnya asupan ikan.

Sebagian orang dengan depresi tercatat memiliki status asam lemak omega 3, nutrisi pada ikan, yang rendah.

Ikan merupakan sumber utama dari dua jenis omega 3, docosahexaenoic acid (DHA) yang baik untuk otak, serta eicosapentaenoic acid (EPA) untuk mengurangi peradangan dan depresi.

Sebuah penelitian pada hewan menemukan, asupan lemak omega 3 yang tidak mencukupi seumur hidup menyebabkan perubahan jalur saraf di otak, yang mengakibatkan depresi.

Meskipun banyak faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan gangguan kesehatan mental, pola makan kaya ikan dapat membantu mengurangi risikonya.

Misalnya, sebuah penelitian lain menunjukkan, konsumsi omega 3 dapat membantu memperbaiki gejala kesehatan mental pada beberapa orang.

Asam lemak omega 3 juga penting untuk fungsi otak, sehingga penting mendapatkannya dari bahan pangan seperti ikan.

3. Penyakit jantung dan diabetes

Orang yang tidak mengonsumsi ikan juga berisiko lebih tinggi terkena peradangan dan penyakit kronis.

Efek buruk tidak makan ikan ini masih berkaitan dengan berkurangnya asupan omega 3 yang masuk ke tubuh.

Ditilik dari laman Livestrong, asupan yang rendah dari kedua jenis omega 3 itu akan memengaruhi rasio omega 6 dan omega 3 dalam tubuh.

Asam lemak omega 6 merupakan keluarga asam lemak tak jenuh ganda, yang meliputi minyak nabati, bijian-bijian, dan kacang-kacangan.

Idealnya, rasio omega 3 berbanding omega 6 adalah 1:4. Sayangnya, standar pola makan Amerika memberikan rasio yang mendekati 1:16.

Rasio yang lebih tinggi dikaitkan dengan peradangan sistemik serta penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kondisi autoimun.

4. Tulang rapuh

Selain omega 3, tidak pernah makan ikan dapat menyebabkan tubuh kekurangan vitamin D yang baik untuk tulang.

Pasalnya, sangat sedikit makanan yang secara alami mengandung vitamin D, tetapi tidak termasuk ikan, seperti ikan salmon, kembung, tuna, kod, dan sarden.

Kekurangan asupan vitamin D dapat menimbulkan masalah seiring berjalannya waktu. Vitamin D memiliki peran penting bagi kesehatan dan kekuatan tulang.

Nutrisi ini berperan dalam pertumbuhan tulang pada anak, serta mencegah tulang rapuh pada orang dewasa dan lanjut usia (lansia).

Tidak cuma tulang, vitamin yang larut dalam lemak ini juga dibutuhkan untuk menjaga kekebalan tubuh serta mengatur gula darah.

5. Mudah sakit

Kekurangan vitamin D akibat jarang makan ikan juga dapat berdampak pada tubuh yang sering sakit atau terserang infeksi.

Masih dari Healthline, vitamin D berinteraksi langsung dengan sel-sel yang bertanggung jawab untuk mengatasi infeksi.

Sebuah studi menemukan, terdapat hubungan antara kekurangan vitamin D dan infeksi saluran pernafasan, seperti flu biasa, bronkitis, dan pneumonia.

Tinjauan pada 2020 juga menunjukkan, kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan beberapa penyakit akibat virus, seperti hepatitis, flu, Covid-9, dan AIDS.

6. Rambut rontok

Tidak sampai di situ, kekurangan vitamin D akibat minimnya asupan ikan juga berpotensi memicu kerontokan rambut.

Secara khusus, penelitian mengaitkan kadar vitamin D yang rendah dengan alopecia areata, penyakit autoimun yang ditandai kerontokan rambut parah.

Studi lain pada 2015 terhadap 48 orang dengan kondisi ini menemukan, mengoleskan vitamin D sintetis secara topikal selama 12 minggu meningkatkan pertumbuhan rambut kembali.

Merujuk penelitian tersebut, kurangnya asupan vitamin D termasuk dari ikan mungkin berpotensi menimbulkan rambut rontok dan risiko kebotakan.

Guna mencegah hal ini, seseorang perlu rutin mengonsumsi ikan dan berjemur di bawah sinar Matahari untuk mendapatkan vitamin D.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dianjurkan 2 Kali Seminggu, Apa Efek jika Tidak Pernah Makan Ikan?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/06/13/063000965/dianjurkan-2-kali-seminggu-apa-efek-jika-tidak-pernah-makan-ikan-?page=all#page2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm